Dinkes Bantul Minta Rumah Sakit Konversikan Tempat Tidur untuk pasien COVID-19

BOR atau prosentase pemakaian tempat tidur pada rumah sakit daerah ini per 1 Maret 2022 mencapai 61 persen menyusul kenaikan kasus konfirmasi COVID-19 dalam sebulan terakhir

Galih Priatmojo
Kamis, 03 Maret 2022 | 10:40 WIB
Dinkes Bantul Minta Rumah Sakit Konversikan Tempat Tidur untuk pasien COVID-19
Ilustrasi BOR, Seorang tenaga kesehatan (Nakes) yang mempersiapkan kamar pasien Covid-19. [Istimewa]

SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul menginstruksikan semua rumah sakit untuk melakukan konversi tempat tidur sebagai ruang isolasi perawatan pasien COVID-19 menyusul kenaikan kasus positif akibat varian Omicron.

"Kasus COVID-19 naik, rumah sakit sudah kami instruksikan untuk melakukan konversi, konversi yang kita gunakan itu identik dengan konversi pada saat puncak Delta," kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Rahardjo seperti dikutip dari Antara, Kamis (3/2/2022).

Dia mengatakan, bagi rumah sakit swasta agar melakukan konversi atau menyediakan minimal 20 persen dari kapasitas tempat tidur untuk penanganan COVID-19, sementara bagi rumah sakit pemerintah sebanyak 30 persen dari jumlah tempat tidur.

"Cuma beberapa rumah sakit swasta justru melampaui juga, seperti RS PKU Muhammadiyah di atas 30 persen, RSUD Panembahan Senopati juga di atas 40 persen, jadi intinya kita menjaga BOR (bed occupancy rate) kita supaya aman," katanya.

Baca Juga:Ratusan Nakes di Bantul Positif Covid-19, Layanan Kesehatan Tatap Muka Dikurangi

Apalagi, kata dia, BOR atau prosentase pemakaian tempat tidur pada rumah sakit daerah ini per 1 Maret 2022 mencapai 61 persen menyusul kenaikan kasus konfirmasi COVID-19 dalam sebulan terakhir yang berdampak pada kebutuhan ruang isolasi.

"Jadi indikator utama dari kasus periode ini adalah BOR rumah sakit, artinya bahwa masyarakat yang membutuhkan layanan rumah sakit rujukan itu bisa terfasilitasi sesuai dengan tempat tidur yang ada," katanya.

Dengan demikian, kata dia harapannya dengan konversi tempat tidur di rumah sakit itu membuat ketersediaan ruang isolasi tetap aman, dalam arti rujukan selalu cukup untuk merawat mereka.

"Makanya kita juga selalu 'back up' untuk konversi bilamana BOR itu naik. Dan BOR intensif kita sudah 33,33 persen, saya pikir memberikan kita agak nyaman, karena masih ada space cukup, tidak semua parah, tidak banyak yang parah, meskipun memang cukup tinggi," katanya.

Data Satgas COVID-19 Bantul per Rabu (2/3) menunjukkan total kasus COVID-19 Bantul terakumulasi 67.366 orang, dengan angka sembuh 58.722 orang, kemudian kasus meninggal totalnya 1.611 orang, sehingga kasus aktif atau yang isolasi berjumlah 7.033 orang.

Baca Juga:Tambah 474 Pasien Baru, Kasus Aktif Covid-19 di Bantul Naik Jadi 6.732 Orang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak