Tanggapi Insiden Hero Tito Meninggal Usai Laga, Holywings Angkat Bicara Soal Gelaran Tinju

Ia pun menyerahkan semua urusan teknis kepada badan tinju yang ditunjuk oleh pihak Armin Tan selaku promotor.

Eleonora PEW
Jum'at, 04 Maret 2022 | 17:31 WIB
Tanggapi Insiden Hero Tito Meninggal Usai Laga, Holywings Angkat Bicara Soal Gelaran Tinju
Hero Tito, petinju nasional asal Malang. [dok. Arema FC]

SuaraJogja.id - Petinju asal Malang Hero Tito meninggal dunia usai berlaga melawan James Mokoginta di Holywings Gatsu Club V, Jakarta, Minggu (27/2/2022). Co-Founder Holywings Ivan Tanjaya pun angkat bicara terkait insiden tersebut.

Dalam keterangan tertulis, Jumat, Ivan mengaku terpukul atas peristiwa Hero Tito yang mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (3/3) pukul 16:45 WIB, setelah mengalami pembengkakan otak.

Pihak Holywings pun akan memberikan santunan kepada dua anak Tito Hero sebesar Rp5 juta untuk 10 tahun ke depan. "Dengan harapan kedua anak Hero Tito bisa mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang layak setelah ditinggal ayahnya," kata Ivan.

Ivan menjelaskan bahwa ini merupakan kali pertama Holywings menyelenggarakan pertandingan tinju. Ia pun menyerahkan semua urusan teknis kepada badan tinju yang ditunjuk oleh pihak Armin Tan selaku promotor.

Baca Juga:Holywings Angkat Bicara Terkait Insiden Hero Tito

"Jadi kami hanya menyediakan tempat dan hadiah kepada petinju yang bertanding di Holywings," ujar Ivan.

Setelah insiden ini, lanjut Ivan, Holywings akan lebih serius dan berhati-hati dalam menyelenggarakan ajang tinju berikutnya, seperti mencari rekanan rumah sakit yang terpercaya untuk semua persoalan medis, mulai dari pengecekan lebih mendetail kepada semua atlet sebelum dan sesudah bertanding.

"Ini dilakukan untuk memastikan semua atlet sudah aman total untuk bertanding dan tidak ada cedera berat setelah bertanding seperti cek MRI dan CT scan. Holywings akan memberikan yang terbaik kepada olahraga tinju di Indonesia supaya tidak terjadi lagi hal yang serupa seperti yang dialami Hero Tito dan petinju yang gugur karena bertanding sebelumnya," katanya.

Dalam kesempatan ini, Ivan menjelaskan standar penanganan pada pertandingan yang bergulir di Holywings Gatsu Club V, Jakarta, akhir pekan lalu. Dia mengungkapkan, tim medis telah stand by selama acara berlangsung.

Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan jalur khusus dari panggung untuk keluar gedung menuju ambulans yang sudah tersedia jauh sebelum acara dimulai.

Baca Juga:Meninggal Dunia Usai Kalah KO, Ini Profil Petinju Nasional Hero Tito

"Hero Tito sempat ditandu dari ring. Kemudian saat di lorong khusus khusus evakuasi dipindahkan ke tandu dorong (stretcher) untuk dimasukkan ke ambulans," katanya.

Ambulans tersebut, lanjut Ivan, sudah dilengkapi fasilitas mini ICU, lengkap dengan elektrokardiogram (monitor jantung), tabung oksigen, termasuk ventilator mini untuk membantu pernapasan.

Selain itu, ada juga automated external defibrillator untuk memacu jantung dan mengecek kondisi jantung, alat penyedot cairan, serta fasilitas bedah ringan.

"Untuk rumah sakit rujukkan waktu itu dipilih RS Tebet karena dekat, tidak macet, dan sebagai penangan cepat untuk tindakan awal. Baru kemudian dirujuk ke RS Mitra Kelapa Gading karena harus segera melakukan operasi di bagian kepala karena Hero Tito sudah mengalami penggumpalan darah di otak," kata Ivan.

"Jadi kami selaku pihak venue dari acara HSS BOXING sebenarnya sudah mengantisipasi kejadian seperti Hero Tito dengan sebaik-baiknya, namun Tuhan berkehendak lain dan kami semua sangat terpukul dengan kehilangan Hero Tito ini," pungkas Ivan.

Hero Tito sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Sindurejo, Desa Banjarejo, pada Jumat (4/3).

Hero Tito berhadapan dengan James Mokoginta untuk memperebutkan gelar lowong Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) kelas ringan (61,2kg). Nahas dalam pertandingan 10 ronde itu, Hero Tito terkena pukulan telak hingga tersungkur pada ronde ketujuh.

Petinju asal Malang itu pun tidak bisa melanjutkan pertandingan. Kekalahan tersebut menjadi yang ke-17 sepanjang karier profesionalnya.

Secara keseluruhan, petinju yang melakoni debut profesional pada 28 Februari 2004 itu tercatat telah 48 kali bertanding dan 29 di antaranya berakhir dengan kemenangan. Sisanya dua kali imbang.

Adapun pertandingan melawan James Mokoginta sejatinya merupakan duel ulang. Keduanya pernah saling berhadapan di DBL Arena, Surabaya, Jawa Timur pada 6 Mei 2015. Kala itu, Hero Tito menang point atas lawannya tersebut. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini