SuaraJogja.id - Sempat ramai polemik aturan toa masjid yang membuat Menag Yaqut Cholil Qoumas banjir kritik publik, kini salat pendemo PA 212 menuai sorotan. Pendakwah KH Mustofa Bisri pun ikut memberi respons, yang juga dibagikan sahabatnya, budayawan Sudjiwo Tejo.
Lewat unggahan di Instagram pada Minggu (6/3/2022), Sudjiwo Tejo memperlihatkan tangkapan layar unggahan Gus Mus di Facebook. Gus Mus memberikan respons untuk salat tersebut dengan menyinggung fitnah terhadap aturan toa masjid.
Ia mengaku masih bisa menahan diri ketika pernyataan Menag dan aturan toa masjid dalam SE Menag dipelintir hingga menimbulkan kegaduhan, tetapi untuk urusan salat kali ini, Gus Mus akhirnya ikut angkat bicara.
"Ketika mereka membuat fitnah tentang aturan toa, aku masih menahan diri. Tapi ketika mereka bermain-main dengan salat yang sakral, aku benar-benar t a k u t," bunyi komentar Gus Mus.
Baca Juga:Cara Salat Pendemo PA 212 Ramai Dikritik, Gus Mus Doakan Mereka yang Tak Tahu Salat Sakral
Menyertakan kalimat istigfar, Gus Mus pun mendoakan, "Ya Allah berilah hidayah kepada mereka dan ampunilah para pengikut mereka yang tidak tahu."
Menurut Sudjiwo Tejo, Gus Mus, yang kerap ia sebut sebagai muridnya itu, sudah menunjukkan amarah yang memuncak lewat ungkapan tersebut di Facebook.
"Muridku saat marahnya sudah memuncak. Jika tak kau contoh, mungkin karena hal kecil saja, yaitu perasaanmu sudah tidak bekerja, enggak usah panik," tulis dia.
Rombongan PA 212 diketahui menggelar demo di Kantor Kementerian Agama, Jakarta pada Jumat (4/3/2022) untuk memprotes pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yang dianggap membandingkan suara azan dengan suara anjing.
Pendemo pun meminta Menag Yaqut mundur dari jabatannya karena dianggap menistakan agama Islam. Saat menggelar demo, rombongan PA 212 menyempatkan salat Asar berjemaah di tengah jalan.
Pelaksanaan salat rombongan PA 212 ini menjadi sorotan warganet. Video cara salat PA 212 ini tersebar di media sosial dan ramai dikritik.
Jumlah rukuknya tidak tepat, dan ada jemaah memakai jubah hijau salat di atas mobil komando, sementara jemaah lain salat di tengah jalan. Gerakan salat jemaah ini berbeda dari yang di jalan.