Antisipasi Erupsi Susulan Merapi, Ini Lokasi Evakuasi Ternak yang Disiapkan Pemkab Sleman

DP3 Sleman siapkan lokasi evakuasi ternak antisipasi erupsi susulan Merapi

Galih Priatmojo
Jum'at, 11 Maret 2022 | 12:53 WIB
Antisipasi Erupsi Susulan Merapi, Ini Lokasi Evakuasi Ternak yang Disiapkan Pemkab Sleman
Plt Kepala DP3 Sleman Suparmono beserta jajaran sedang mengecek kandang ternak pengungsi Merapi, di lapangan Glagaharjo, Cangkringan. [Kontributor / Uli Febriarni]

Melihat lokasi tersebut, diperkirakan sebanyak lebih kurang 150 ekor ternak bisa dikandangkan di sana.

Ditanyai soal pemecahan lokasi evakuasi ternak yang lebih banyak, Suroto menyebut, sebelumnya pada erupsi 2020, lapangan Glagaharjo difungsikan sebagai barak pengungsian.

Namun di masa itu ada beberapa masalah muncul, salah satunya komplain dari masyarakat sekitar terkait limbah.

Melihat di padukuhan Gading ada lokasi yang bisa digunakan sebagai kandang evakuasi ternak, maka kalurahan mengambil kesempatan tersebut.

Baca Juga:Viral Sejumlah Pemuda Main-main di Atas Material Awanpanas Guguran Merapi, BPPTKG Beri Kecaman: Tidak untuk Ditiru

"Kami harus memikirkan warga sekitar, karena limbah tadi," terangnya.

Perumput Akan Dijemput

Mitigasi lain yang tidak lepas dari pantauan Pemkab Sleman yakni terkait keberadaan perumput.

Kepala Pelaksana BPBD Sleman Makwan menyatakan, pihaknya juga memantau para perumput dan memastikan mereka akan mendapat informasi terkini mengenai kondisi gunung Merapi.

Untuk membantu pengangkutan rumput, BPBD dan pihak terkait menyiapkan mobil penjemput.

Baca Juga:BPPTKG Perkirakan Luncuran Material Awan Panas Sejauh 5 Kilometer Mencapai 1 Juta Meter Kubik

"Sehingga dia lebih cepat. Namanya rumput ini tidak bisa ditunda, harus ada," kata dia.

Ia menekankan, para perumput adalah warga setempat yang telah mengenal lokasi serta punya kecepatan evakuasi diri yang baik. Namun demikian, BPBD akan tetap memandu dan mengawasi.

Makwan mengatakan, ada cukup banyak perumput lereng Merapi. Biasanya mereka berada di sekitar 4 Km dari puncak. Mulai dari Turgo, Kinahrejo, Klangon, Kepuharjo.

"Artinya posisi di luar Kali Gendol, bukan di alur Kali Gendol. Tapi karena berada di zona radius bahaya, makanya tetap kami kawal mereka biar cepat. Dapat rumput, terus balik (pulang)," ujarnya.

Armada penjemput akan ditempatkan satu unit di masing-masing titik, petugas akan membantu warga yang membawa rumput dengan cara digendong saja.

"Karena sebagian dari mereka sudah bawa kendaraan bermotor," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak