Kapasitas kandang ternak pengungsi diperkirakan mampu menampung 200 ekor ternak. Menggunakan beberapa sarpras bekas pakai kandang saat erupsi 2020.
"Kemarin sudah separuh dipindah ke Gading. Sehingga nanti cukup 100 di sini, di Gading 100. Kemudian di Singlar, pokoknya kira-kira cukup untuk mengungsikan ternak," sebut Suparmono.
Selain mempersiapkan kandang, pihaknya juga mempersiapkan kelengkapan sarpras yang dibutuhkan. Untuk kebutuhan air minum ternak misalnya, Pemkab sudah memiliki wadahnya. Tinggal melengkapi alat bantu lainnya.
"Paling nanti butuh hijauan ternak, mobilitas. Pembagian tugas," lanjut dia.
Lurah Glagaharjo Suroto menuturkan, Padukuhan Gading sebagai salah satu lokasi baru evakuasi ternak pengungsi, berjarak sekitar 7 Km dari puncak Merapi.
Melihat lokasi tersebut, diperkirakan sebanyak lebih kurang 150 ekor ternak bisa dikandangkan di sana.
Ditanyai soal pemecahan lokasi evakuasi ternak yang lebih banyak, Suroto menyebut, sebelumnya pada erupsi 2020, lapangan Glagaharjo difungsikan sebagai barak pengungsian.
Namun di masa itu ada beberapa masalah muncul, salah satunya komplain dari masyarakat sekitar terkait limbah.
Melihat di padukuhan Gading ada lokasi yang bisa digunakan sebagai kandang evakuasi ternak, maka kalurahan mengambil kesempatan tersebut.
Baca Juga:BPPTKG Perkirakan Luncuran Material Awan Panas Sejauh 5 Kilometer Mencapai 1 Juta Meter Kubik
"Kami harus memikirkan warga sekitar, karena limbah tadi," terangnya.