Fokus Penanganan Covid-19 Berubah, Epidemiolog UGM: Ekonomi Bangkit, Tetap Cegah Penularan

"Sekarang kan kita bisa lihat ada perubahan fokusnya ya. Kalau pada awal-awal memang sebagian besar orang itu tidak punya imunitas."

Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 13 Maret 2022 | 22:00 WIB
Fokus Penanganan Covid-19 Berubah, Epidemiolog UGM: Ekonomi Bangkit, Tetap Cegah Penularan
Epidemiolog UGM dr Riris Andono. [Dok. Kagama.co]

SuaraJogja.id - Pemerintah mulai memberikan pelonggaran-pelonggaran aturan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda. Kondisi ini dinilai sebagai salah satu upaya untuk kembali membangkitkan sektor ekonomi yang sempat terpuruk.

Pakar Epidemiologi UGM, Riris Andono Ahmad, menyebut bahwa saat ini memang terdapat perubahan fokus dalam hal penanganan pandemi Covid-19, terlebih dengan kekebalan yang sudah dimiliki sebagain besar masyarakat berkat vaksinasi Covid-19.

Kondisi itu yang kemudian sekarang menjadi pembeda dengan dua tahun sebelumnya. saat itu vaksinasi belum dilakukan dan tingkat keparahan paparan Covid-19 pun masih tinggi.

"Sekarang kan kita bisa lihat ada perubahan fokusnya ya. Kalau pada awal-awal memang sebagian besar orang itu tidak punya imunitas dan kemudian pada saat itu juga keparahannya lebih tinggi. Maka memang ada kepentingan kita untuk benar-benar menekan penularannya," ujar Riris saat dihubungi awak media, Minggu (13/3/2022).

Baca Juga:Indonesia Mulai Transisi Pandemi Covid-19 ke Endemi? Begini Penjelasan Epidemiolog UGM

Belum lagi, lanjut Riris, munculnya varian Covid-19 juga menjadi kendala tersendiri. Contohnya saja ada varian delta yang sempat membuat berbagai negara tidak hanya Indonesia kelimpungan menghadapinya.

"Tetapi toh sekarang sebagian banyak orang itu sudah punya semacam kekebalan. Artinya pun kalau kemudian dia tertular, risiko menjadi parah dan meninggalnya pun akan jauh lebih turun. Karena sebenarnya problem kesehatannya kan di situ," ungkapnya.

Menurut Riris, jika memang ada yang kemudian terinfeksi namun tidak mengalami efek parah sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit apalagi sampai meninggal dunia maka itu dianggap bukan masalah besar.

"Jadi yang dihindari kan itu, sama seperti delta kemarin. Ketika kemudian korbannya jadi luar biasa besar itu yang menyebabkan segalanya menjqdi kolaps, baik dari kesehatan, ekonomi dan seterusnya," tuturnya.

"Nah ketika sekarang itu sudah bisa kita hindari, karena sudah ada vaksin, kemudian variannya jauh lebih rendah. Kan ya berarti fokusnya sekarang gimana ekonomi bisa jalan lagi, meskipun kemudian kita harus tetap memperhatikan penularan Covid-19," sambungnya.

Baca Juga:Anggap Masuk Akal Penghapusan Tes Covid-19 dari Syarat Perjalanan, Ini Kata Epidemiolog UGM

Di sini kemudian, kata Riris perubahan fokus penanganan pandemi Covid-19 mulai bergeser. Jika di awal pandemi lebih berfokus agar Covid-19 tidak menular sehingga berdampak pada sektor ekonomi.

Maka sekarang kondisi itu dibalik. Selain dengan tetap berfokus pada percepatan vaksinasi Covid-19 di masyarakat tetapi juga tidak lagi menghambat aktivitas ekonomi.

"Sekarang sudah saatnya berganti fokus, ekonominya bangkit lagi tapi masih tetap memperhatikan penurunan kasus atau mencegah penularan. Yang penting kan sebenarnya bagaimana cara agar kita tetap bisa mengendalikan penularan Covid-19nya tetapi kita tidak menghambat aktivitas ekonomi," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini