SuaraJogja.id - Sebuah ranjau aktif peninggalan perang menewaskan empat anak di provinsi selatan Kandahar, Afghanistan, menurut Kementerian Dalam Negeri pada Sabtu.
Insiden itu terjadi di distrik Shah Wali Kot ketika sebuah ranjau yang tidak meledak (ERW) tiba-tiba meledak selagi anak-anak sedang bermain di desa terpencil, kata kementerian lewat pernyataan.
Istilah ERW merujuk pada senjata yang tidak meledak (UXO) dan bangkai senjata yang tak meledak (AXO) oleh pejabat Afghanistan.
Ranjau darat, ranjau antipersonel dan bangkai ERW dari sisa perang menewaskan atau melukai sekitar 120 orang setiap bulan di Afghanistan, menurut sumber resmi.
Pada Jumat dua warga sipil tewas dan tiga lainnya terluka ketika sebuah ERW meledak di provinsi Paktia timur.