Pastikan Tidak Ada Pemangkasan Biodiesel B30, Pemerintah Justru Rencanakan Kenaikan

Sebab masih ada beberapa uji penelitian di laboratorium mengenai penambahan campuran biodiesel itu ke prosentase yang lebih tinggi.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 25 Maret 2022 | 11:47 WIB
Pastikan Tidak Ada Pemangkasan Biodiesel B30, Pemerintah Justru Rencanakan Kenaikan
Konferensi pers 3rd Palm Biodiesel Conference di Hotel Sheraton Mustika, Kamis (24/3/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Sehingga pemanfaatan biodiesel yang khususnya berbasis sawit kemudian akan bisa lebih berkelanjutan. Mengingat beberapa negara juga hadir dalam pertemuan kali ini, di antaranya ada Thailand, Malaysia hingga Kolombia. 

Sejumlah negara tersebut, kata Paulus juga telah berkomitmen dalam hal ini secara inklusif agar bisa melakukan percepatan atau akselerasi terhadap transisi energi bersih yang itu melalui biofuel.

"Biodiesel sendiri sebagai transisi energi mengingat perannya dalam dekarboniasasi sektor transportasi," tandasnya.

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa pemerintah dimita segera menurunkan program biodiesel B30 ke B20. Hal ini dilakukan karena menurut Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), kebijakan itu menghabiskan bahan baku minyak goreng.

Baca Juga:Dorong Transisi Energi, Kementerian ESDM Ungkap Tiga Isu Utama yang Perlu Diselesaikan

Disampaikan oleh Sekjen SPKS, Mansuetus Darto, keputusan pemerintah untuk menaikan pungutan dana sawit adalah kesalahan yang berulang kali terjadi tanpa perbaikan.

Padahal, ujar dia, selama ini banyak petani yang mengeluhkan harga TBS terdampak pungutan dana Sawit. Masalah kelangkaan minyak goreng, petani sawit jadi korban. 

"Karena itu, masalah ini bisa di atasi jika program B30 dikurangi menjadi B20. Ini adalah solusi untuk masalah bahan baku, karena bahan baku habis disedot untuk Program Biodiesel. Selain itu, program peremajaan sawit harus dimudahkan, agar peningkatan produktivitas petani lebih baik. Selama ini, terlalu birokratis dan menyulitkan petani sawit untuk mengakses dana peremajaan sawit. Kami melihat, ada strategi dibelakang layar oleh pelaku usaha besar untuk membuka lahan baru secara luas, untuk mengatasi masalah minyak goreng," kata Darto di Jakarta, Senin (21/3/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak