SuaraJogja.id - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Sleman masih berlangsung dengan kebijakan kapasitas 50%. Kendati demikian, Pendidikan (Disdik) Sleman mulai memberi kelonggaran.
Kepala Disdik Sleman Ery Widaryana mengatakan, PTM secara umum masih berjalan 50% karena status PPKM Kabupaten Sleman masih Level 3.
Namun demikian, mengingat jumlah angka kasus yang perlahan menurun, mendorong Disdik selanjutnya mengizinkan sekolah untuk menggelar PTM 100%, khusus bagi murid kelas akhir.
"PTM 100 persen kami izinkan sementara, bagi kelas terakhir yang mau ujian ASPD (Asesmen Standarisasi Penilaian Daerah)," kata dia, dihubungi, Selasa (29/3/2022).
Baca Juga:Tak Ingin Terdegradasi, PSS Sleman Terus Berbenah Jelang Laga Pamungkas Liga 1 Kontra Persija
Namun demikian, ia meminta pelaksanaan PTM menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Ia mengungkap, sesuai kalender pendidikan, ujian ASPD sedianya berlangsung Mei 2022.
Diperbolehkannya siswa kelas VI untuk PTM 100%, bertujuan untuk memfasilitasi mereka, supaya siswa lebih siap dalam menghadapi ujian.
"Bagi siswa kelas lainnya, kebijakan PTM masih belum berubah. Yaitu PTM terbatas dengan kapasitas 50 persen," tegas eks pejabat Dinas Pemuda dan Olahraga Sleman itu.
Ery mengaku, hingga kini pihaknya masih melihat perkembangan situasi dan kondisi Covid-19 di Kabupaten Sleman.
Baca Juga:Hujan Angin di Sleman Akibatkan Pohon Tumbang Timpa Mobil hingga Rumah, Satu Orang Luka
Jika kasus covid-19 terus mengalami trend penurunan, maka tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat PTM akan segera dikaji ulang, agar bisa dilaksanakan 100%.
Pada Ramadan 2022, siswa tetap masuk sekolah. Libur hanya diberikan kepada siswa dalam tiga hari pertama awal Ramadan.
"[Libur berikutnya] kemudian menjelang lebaran, hari lebaran dan setelah lebaran," ujarnya.
Diketahui, dari data yang dirilis Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19, terhitung pada 28 Maret 2022 terdapat 119 kasus Covid-19 baru.
Dari angka itu, sebanyak 42 kasus terdistribusi di wilayah Kabupaten Sleman.
Jumlah ini menurun dibanding pekan-pekan sebelumnya, yang mencapai seratusan bahkan sekitar 200 kasus.
Kontributor : Uli Febriarni