Stok Minyak Goreng Curah di DIY Langka Selama Ramadhan Dipengaruhi Migrasi hingga Meningkatnya Konsumsi

Padahal berdasarkan data Satgas Pangan DIY, kebutuhan minyak goreng di DIY selama Ramadan mengalami peningkatan signifikan.

Galih Priatmojo
Kamis, 07 April 2022 | 20:54 WIB
Stok Minyak Goreng Curah di DIY Langka Selama Ramadhan Dipengaruhi Migrasi hingga Meningkatnya Konsumsi
Distributor minyak goreng curah subsidi di Jalan Bantul, Pugeran, Mantrijeron, Kota Jogja, Kamis (7/4/2022). (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Ketersediaan minyak goreng curah di DIY selama Ramadhan mengalami kelangkaan. Persoalan ini disebabkan serbuan masyarakat yang memborong stok minyak goreng curah untuk memenuhi kebutuhan selama bulan puasa yang harganya jauh lebih murah dibandingkan minyak goreng kemasan yang harganya melambung tinggi.

Berdasarkan data Satgas Pangan DIY, kebutuhan minyak goreng di DIY selama Ramadhan mengalami peningkatan signifikan. Kalau pada hari biasa kebutuhan minyak goreng warga DIY sebesar 107-108 ton per hari, maka selama Ramadhan naik menjadi 118 ton per hari.

"Untuk minyak goreng kemasan memang ketersediaan cukup sekali. Tapi harganya beda jauh dengan minyak goreng curah. Dulu selisih harga dua ribu tapi sekarang bisa Rp 10 ribu lebih sehingga masyarakat mencari minyak goreng curah yang akhirnya jadi langka," papar Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (07/04/2022).

Menurut Saktiyana, hanya Kulon Progo yang  ketersediaan minyak gorengnya aman selama lima hari terakhir. Sedangkan empat kabupaten/kota lain mengalami kelangkaan stok minyak goreng.

Baca Juga:Ikatan Pelajar Muhammadiyah Desak Pemda DIY Jangan Bertele-tele Selesaikan Kasus Klitih dan Kejahatan Jalanan Lainnya

Stok Kulon Progo tersedia karena baru kabupaten tersebut yang mendapatkan alokasi minyak goreng tambahan sebanyak 2,9 ton. Karenanya Pemda DIY meminta pemerintah untuk mempercepat penambahan stok minyak goreng bagi DIY.

"Kita juga selalu berkomunikasi dengan kementerian agar ada perhatian lebih di Jogja yang tidak punya kebun [sawit] maupun pabrik minyak goreng," tandasnya.

Sementara Satgas Pangan Polda DIY sekaligus Kasubdit I Indag Ditreskrimsus Polda DIY, Kompol Sarwendo menjelaskan stok minyak goreng di DIY dalam waktu dekat akan ditambah. Pemerintah pusat telah menunjuk tujuh produsen minyak goreng di Indonesia untuk menyediakan alokasi minyak goreng tambahan untuk DIY.

Dari tujuh produsen, satu perusahaan nantinya harus memasok sekitar 3.000 ton. Sedangkan enam perusahaan lainnya memasok masing-masing sekitar 200 ton.

"DIY akan dapat total alokasi 4.200 ton minyak goreng curah pada akhir April ini," jelasnya.

Baca Juga:Viral Warganet Tak Bisa Hubungi Polisi Saat Kondisi Urgen, Polda DIY Pastikan Nomor Darurat 110 Bukan 119

Dengan adanya tambahan 4.200 ton minyak goreng, lanjut Sarwendo, DIY diperkirakan akan mengalami surplus sekitar 700 ton minyak goreng curah menjelang Lebaran. Sebab bila dihitung kebutuhan per harinya, maka total kebutuhan selama Ramadan mencapai 3.500-3.600 ton.

Karenanya untuk memastikan rantai distribusi minyak goreng, Satgas Pangan melakukan pengawasan dan operasi pasar. Hal ini dilakukan untuk memastikan harga minyak goreng curah di pasaran dijual sesuai dengan ketentuan pemerintah sebesar Rp 14 ribu per liter atau 15.500 per kg.

"Kami melakukan pengawasan untuk menjamin minyak yang beredar di Jogja berada di harga yang sudah disepakati sampai tingkat konsumen," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini