Turki Jual Drone Bersenjata ke Ukraina, Rusia Geram

"Rusia kesal dan dari waktu ke waktu mereka mengeluh tentang penjualan drone."

Eleonora PEW
Sabtu, 09 April 2022 | 14:43 WIB
Turki Jual Drone Bersenjata ke Ukraina, Rusia Geram
Ilustrasi drone. (Pixabay/Powie)

SuaraJogja.id - Seorang pejabat tinggi Turki pada Jumat (8/4/2022) mengatakan, Rusia telah mengeluh kepada negaranya atas penjualan pesawat nirawak (drone) bersenjata Bayraktar TB2 ke Ukraina.

"Rusia kesal dan dari waktu ke waktu mereka mengeluh tentang penjualan drone. Mereka dulu pernah mengeluh (tentang hal serupa) dan sekarang mengeluh lagi," kata birokrat Turki itu pada pertemuan dengan media asing.

Pejabat Turki itu menambahkan bahwa penjualan drone bersenjata itu dilakukan oleh perusahaan swasta Turki dan bukan kesepakatan antar negara.

"Tetapi kami telah memberikan jawabannya ... bahwa ini adalah (penjualan) perusahaan swasta dan pembelian drone ini juga telah dilakukan sebelum perang," katanya.

Baca Juga:Rusia Kesal Pada Turki karena Jual Drone Bersenjata ke Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari untuk melakukan aksi yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina.

Sementara Ukraina dan negara-negara Barat mengatakan bahwa Putin melancarkan perang agresi yang tidak beralasan.

Turki telah menjalin hubungan dekat dengan Rusia dalam kerja sama di bidang energi, pertahanan dan perdagangan, dan sangat bergantung pada turis Rusia.

Perusahaan pertahanan Turki Baykar telah menjual drone ke Kiev meskipun ada keberatan dari Rusia dan menandatangani kesepakatan untuk memproduksi lebih banyak drone sebelum invasi, dan langkah itu membuat marah Moskow.

Turki, yang merupakan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), berbagi perbatasan laut dengan Ukraina dan dengan Rusia di Laut Hitam. Turki memiliki hubungan baik dengan keduanya dan telah mengambil peran mediasi dalam konflik antara Rusia dan Ukraina. Turki juga telah menjadi tuan rumah untuk perundingan damai dan berupaya untuk menyatukan presiden kedua negara.

Baca Juga:Minta PBB Hati-hati Terkait Pencabutan Hak Anggota Rusia, Indonesia: Tidak Boleh Ciptakan Preseden Negatif

Walaupun Turki mendukung Ukraina dan mengkritik invasi Rusia, Turki juga menentang sanksi Barat yang meluas terhadap Moskow.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak