SuaraJogja.id - Wacana perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode hingga penundaan pemilu yang makin santer memicu gelombang protes dari berbagai pihak. Selain demo mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI, kritik juga disampaikan aktivis sekaligus Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais.
Seperti diketahui, dalam kurun waktu belakangan sebuah wacana mengenai perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode mengemuka ke publik.
Di tengah langkanya minyak goreng hingga naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat, isu tersebut terus berhembus termasuk adanya rumor penundaan pemilu.
Merespon oknum-oknum yang menghembuskan isu perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode tersebut, politisi senior Amien Rais turut memberikan kritiknya.
Baca Juga:Aksi 11 April Mahasiswa di Batam Serukan Penolakan Jokowi Tiga Periode
Ketua Majelis Syura Partai Ummat tersebut bahwa sandiwara politik yang dipertontonkan Presiden Jokowi dan Luhut Binsar Pandjaitan makin lama makin ugal-ugalan.
"Saya melihat sandiwara politik yang dipertontonkan duet Jokowi dan Luhut itu makin lama makin menggila, makin ugal-ugalan," ucapnya, seperti dikutip dari akun Instagramnya, Senin (11/4/2022).
Ia menyebut bahwa Jokowi ini selain tidak kompeten juga tidak tahu kapan dia harus mundur.
"UUD 1945 itu sudah jelas sekali presiden kita itu hanya bisa dipilih 2 kali saja. Tapi sekarang mau dipaksakan supaya ada sidang MPR khusus untuk membuat PPHN saya kira arahnya akan mengubah secara sangat ugal-ugalan bahkan lebih dari itu, sangat jahat akan memberikan periode lagi ini luar biasa," terangnya.