Diduga Lakukan Penganiayaan Petugas Pakrir JCM, Seorang Pengemudi Dilaporkan ke Polres Sleman

Public Relations Officer Jogja City Mall, Febrianita Candra memang membenarkan insiden yang terjadi di tempat parkir JCM tersebut

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 18 April 2022 | 16:15 WIB
Diduga Lakukan Penganiayaan Petugas Pakrir JCM, Seorang Pengemudi Dilaporkan ke Polres Sleman
Video viral diduga terjadi pemukulan di area parkir Jogja City Mall (JCM) - (Instagram/@ndorobei.official)

SuaraJogja.id - Kasi Humas Polres Sleman AKP Edy Widaryanta membenarkan sudah ada laporan terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang pengemudi mobil kepada petugas parkir di Jogja City Mall (JCM) pada Minggu (17/4/2022) sore. Saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mengumpulkan barang bukti.

"Laporan sudah diterima kemarin sekitar 17.30 WIB sore. Sementara ini sudah ditindaklanjuti oleh Reskrim untuk pemeriksaan para saksi-saksi dan korban. Sudah diperiksa semua," kata Edy saat dihubungi awak media, Senin (18/4/2022).

Sejumlah saksi yang sudah diperiksa di antaranya mulai dari petugas satpam di lokasi kejadian hingga beberapa petugas parkir lainnya.

Edy menuturkan hingga sekarang belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa ini. Sementara ini polisi masih mengumpulkan sejumlah barang bukti terkait kasus tersebut.

Baca Juga:Ibu Menyusui Diamankan Kasus Dugaan Penganiyaan, Belasan Advokat Datangi Kantor Polisi

"Sementara ini masih mencari berdasarkan keterangan barang bukti mungkin ada cctv, mungkin dari beberapa rekan yang ada di sana ada videonya. Mungkin itu nanti bisa dijadikan barang bukti," terangnya.

Berdasarkan laporan yang diterima, kata Edy, sementara ini kasus tersebut merupakan penganiayaan. Namun pihaknya masih akan didalami lebih jauh terkait laporan itu. 

"Sementara ini dugaan penganiayaan. Penganiayaan itu nanti bisa di (pasal) 351 mungkin nanti bisa dijunctokan ke (pasal) 170 ya. Nanti itu semuanya tergantung dari hasil pemeriksaan," ujarnya.

Ditanya lebih jauh terkait dengan bentuk dugaan penganiayaan itu sendiri, Edy mengaku belum bisa menyampaikan secara detail. Namun disebutkan ada dua korban yang dilaporkan mengalami tindak penganiayaan tersebut yakni seorang petugas karcis dan atasannya.

Public Relations Officer Jogja City Mall, Febrianita Candra memang membenarkan insiden yang terjadi di tempat parkir JCM tersebut. Kejadian sendiri berlangsung sekitar pukul 14.45 hingga 15.00 WIB sore.

Baca Juga:Polisi Selidiki Kasus Penganiyaan Sekuriti Vaksinasi GBK Terhadap Zaelani

"Iya, untuk kejadiannya benar di parkiran JCM kemarin Minggu tanggal 17 April 2022 sore," kaya Candra ketika dihubungi awak media, Senin (18/4/2022).

Candra menjelaskan kronologi kejadian sendiri bermula saat seorang pengunjung tersebut kehilangan karcis parkir. Kemudian dari pihak petugas parkir JCM hendak melakukan prosedur yang berlaku salah satunya pengecekan untuk plat nomor dan STNK. 

Namun ketika hendak dilakukan verifikasi tersebut dari pengunjung merasa kurang berkenan. Hingga kemudian terjadi dugaan tindakan kekerasan fisik. 

Tidak lama setelah itu kemudian dari petugas yang bersangkutan memanggil atasan yang bertugas saat itu. Atasan yang datang pun turut menjelaskan kepada pengunjung untuk membantu proses verifikasi tadi.

"Jadi verifikasi antara plat nomor dan STNK. Untuk plat nomornya ternyata ada perbedaan kemudian dibantu verifikasi ulang. Namun pada saat verifikasi tersebut pengunjung kurang berkenan juga jadi managernya juga terkena dugaan kekerasan fisik juga," ungkapnya. 

Disampaikan Candra, pengunjung sendiri akhirnya bisa keluar setelah selesai melakukan proses verifikasi. Termasuk dengan membuktikan bahwa kendaraan tersebut milik yang bersangkutan.

Untuk saat ini, kata Candra, pihak manajemen JCM sudah melaporkan dugaan tindak penganiayaan itu ke Polres Sleman agar kemudian ditindaklanjuti. Hingga saat ini kasus tersebut tengah didalami pihak berwajib. 

"Jadi untuk dugaan tindakan kekerasan dan lain sebagainya itu kami serahkan ke Polres Sleman saat ini. Untuk jumlah dan posisi pengunjung yang bersangkutan saat ini tidak lanjut kasusnya masih dikembangkan oleh pihak yang berwajib," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini