Jelang Hari Raya Lebaran, Produsen Eggroll di Bantul Ini Kebanjiran Pesanan

Marketing Shasa Eggroll, Aqiella Fadia Rizqi menyampaikan bahwa pesanan kue semprong pada lebaran kali ini jauh lebih baik dibanding lebaran tahun lalu.

Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Kamis, 21 April 2022 | 20:27 WIB
Jelang Hari Raya Lebaran, Produsen Eggroll di Bantul Ini Kebanjiran Pesanan
Pegawai Shasa Eggroll sedang membuat adonan eggroll alias kue semprong. (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Suasana saat Hari Raya Lebaran kurang lengkap apabila tak ada nastar di atas meja untuk disuguhkan kepada tamu. Salah satu camilan yang disajikan ialah kue semprong atau eggroll. Salah satu produsen eggroll yaitu Shasa Eggroll Ubi Ungu yang terletak di Padukuhan Bedukan RT 03, Kalurahan Pleret, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul

Marketing Shasa Eggroll, Aqiella Fadia Rizqi menyampaikan bahwa pesanan kue semprong pada lebaran kali ini jauh lebih baik dibanding lebaran tahun lalu. Saat ini pihaknya bisa memproduksi eggroll hingga 500 boks per harinya. 

"Ramadan dan lebaran tahun ini kami bisa memproduksi 500 box per hari, satu box berisi 15 eggroll. Satu box harganya Rp14.000," ujar Aqiella, Rabu (20/4/2022). 

Sedangkan pada hari-hari biasa sebelum Bulan Ramadhan, hanya memproduksi 200-300 box per hari. 

Baca Juga:Tabrak Pohon Mahoni, Pembonceng Sepeda Motor Tewas di Jalan Samas Selo Bantul

Aqiella menceritakan, usaha rumahan kue semprong dari ubi ungu ini sudah ada sejak 2010 silam. Pemiliknya adalah Ifah yang hobi membuat kue dan karena kerap laku maka ia mulai berpikir kue apa yang dijual di momen tertentu. 

"Ya sudah akhir tercetus untuk membuat eggroll tetapi karena sudah banyak sekali di pasaran makanya kami pakai ubi ungu untuk bahan utamanya," terangnya. 

Eggroll merupakan camilan jadul yang banyak disukai oleh berbagai kalangan dari anak kecil hingga orang tua. Dipilihnya ubi ungu ini juga lantaran Jogja memiliki pasar telo sebagai salah satu suplier ubi dan ketela terbesar. 

Lambat laun, usahanya kian besar dan mampu mempekerjakan sekitar 20 orang karyawan dari warga sekitar. Namun, saat ini hanya tersisa 10 pekerja karena imbas pandemi Covid-19. 

"Karyawan kami sekarang hanya ada 10 orang. Tugas mereka ada yang membuat adonan, membuat eggroll dan pengemasan," jelasnya. 

Baca Juga:Tanggulangi Kejahatan Jalanan, Pemkab Bantul Keluarkan Surat Edaran Bersama

Bahkan pihaknya harus lembur karena banyaknya pesanan. Pelanggan Shasa Eggroll lebih banyak dari toko oleh-oleh. 

"Walaupun ada pembeli yang datang langsung dan membeli dengan jumlah yang banyak. Selain itu, berkat link dari owner Sasha Eggroll, produk kami sudah dijual ke Malaysia dan Singapura," katanya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak