Mahfud MD Komentari Rektor ITK Soal Menutup Kepala ala Manusia Gurun, Malah Dihujat Netizen: Jadi Pejabat Rasa Pengamat

Mahfud MD mengomentari tulisan Rektor ITK Prof Budi Santoso Purwokartiko yang dinilai rasis

Galih Priatmojo
Minggu, 01 Mei 2022 | 12:10 WIB
Mahfud MD Komentari Rektor ITK Soal Menutup Kepala ala Manusia Gurun, Malah Dihujat Netizen: Jadi Pejabat Rasa Pengamat
Menko Polhukam Mahfud MD. [Istimewa]

SuaraJogja.id - Baru-baru ini Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Prof Budi Santoso Purwokartiko menjadi buah bibir publik lantaran tulisannya yang dianggap mengandung unsur rasisme.

Tulisan Prof. Budi Santoso Purwokartiko yang mengatakan “menutup kepala ala manusia gurun” di Facebook lantas mendapatkan tanggapan serius dari sejumlah kalangan, salah satunya dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD.

Melalui akun Twitter pribadinya, Mahfud MD menyampaikan cuitannya mengenai anggapan Rektor ITK Prof Budi Santoso Purwokartiko.

“Me-muji2 sbg mhs/i hebat hny krn mereka tdk memakai kata2 agamis, “Insyaallah, qadarallah, syiar” sbgmn ditulis oleh Rektor ITK itu jg tdk bijaksana. Itu adl kata2 yg baik bg orng beriman, sama dgn ucapan Puji Tuhan, Haleluya, Kersaning Allah, dll.”

Baca Juga:Mahfud MD: Tak Mudah Bagi Pemerintah Perbaiki Kinerja Penegakan Hukum

“Sejak tahun 1990-an banyak sekali profesor2 di kampus besar spt UI, ITB, UGM, IPB, dll yg tadinya tdk berjilbab menjadi berjilbab. Ibu Dirut Pertamina dan Kepala Badan POM jg berjilbab. Mereka jg pandai2 tp toleran, meramu keislaman dan keindonesiaan dlm nasionalisme yang ramah.”

“Pakaian yg Islami itu adl niat menutup aurat dan sopan; modelnya bisa beragam dan tak hrs pakai cadar atau gamis. Model pakaian adl produk budaya. Maka itu menuduh orang pakai penutup kepala spt jilbab ala Indonesia, Melayu, Jawa, dll sbg manusia gurun adl salah besar.”

Namun, maksud hati untuk mengomentari statmen Rektor ITK Prof Budi Santoso Purwokartiko, Mahfud MD malah kena hujatan dari netizen. Argumen serius Mahfud MD dibalas dengan tanggapan netizen.

“Jadi pejabat rasa pengamat......lebih baik panggil rektor itu prof, sebagai menkopolhukam seharusnya lebih bergigi.....kalo jadi pengamat sayapun bisa gak perlu jabatab menkopolhukam...” tulis akun Twitter @RochDidik

“Bpk gak usah bicara ttg toleran hanya krn busana.Bpk justru diam ktika di beberapa daerah di Indonesia melarang pembangunan rumah ibadah nasrani bhkan membubarkan ibadah org2 nasrani.Atau krn yg membuat rusuh satu keyakinan dgn bpk? Kata toleran sgt lucu jika itu ucapan dri bpk,” tulis @Boohemian’s.

Baca Juga:Kepuasan Kinerja Jokowi Meningkat, Mahfud MD Sentil Orang-orang yang Sebut Pemerintah Sudah Tak Dipercaya Publik

Kontributor SuaraJogja.id: Moh. Afaf El Kurniawan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini