Suspect Hepatitis Akut Meningkat, Epidemiolog UGM Minta Pengawasan Jalur Masuk Diperketat

Menurut Bayu, saat ini belum ada penelitian lebih lanjut terkait kasus Hepatitis akut.

Galih Priatmojo
Jum'at, 06 Mei 2022 | 13:03 WIB
Suspect Hepatitis Akut Meningkat, Epidemiolog UGM Minta Pengawasan Jalur Masuk Diperketat
Ilustrasi Hepatitis Akut. (Elements Envato)

"Di pintu-pintu masuk kedatangan internasional di bandara perlu ada pengawasan seperti di Jakarta ataupun Surabaya. Perlu dipantau titik-titik orang yang masuk, terutama negara-negara yang kasus pertama masuk [hepatitis akut]," tandasnya.

Namun pengawasan di titik-titik masuk tersebut, lanjut Bayu belum bisa dlakukan secara optimal. Meskipun wisatawan dari negara-negara tertentu bisa dilakukan  untuk mendeteksi awal paparan Hepatitis akut, pemeriksaan virus tersebut perlu dilakukan lebih rumit di laboratorium.

Hal ini berbeda dengan pemeriksaan COVID-19. Petugas bisa mendeteksi virus corona dengan melakukan tes antigen ataupun PCR.

"Sedangkan untuk virus hepatitis harus dilakukan pemeriksan di laboratorium. Prosesnya lebih panjang karena di bandara juga belum bisa dilakukan meski bisa dideteksi awal dengan pengukuran suhu dan ditanya gejala sakit hepatitis tidak," paparnya.

Baca Juga:Fokus Penanganan Covid-19 Berubah, Epidemiolog UGM: Ekonomi Bangkit, Tetap Cegah Penularan

Karenanya Bayu menghimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) untuk mengantisipasi paparan virus hepatitis jenis apapun. Laiknya COVID-19, penerapan prokes menjadi sangat penting untuk menjaga higinitas dan imunitas tubuh.

"Selain menjaga prokes, menjaga pola makanan yang bersih dan sehat juga penting untuk menghindari virus hepatitis," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak