350 Ribu Orang Bergejala, Korea Utara Laporkan Kematian Pertama Akibat Covid-19

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi pusat komando antivirus pada Kamis (12/5) untuk memeriksa situasi.

Eleonora PEW
Jum'at, 13 Mei 2022 | 14:12 WIB
350 Ribu Orang Bergejala, Korea Utara Laporkan Kematian Pertama Akibat Covid-19
Ilustrasi COVID-19 (pixabay.com)

SuaraJogja.id - Dilaporkan media pemerintah KCNA, sedikitnya satu orang Korea Utara yang dikonfirmasi positif Covid-19 meninggal dunia. Selain itu, 350.000 orang lainnya menunjukkan gejala demam.

Sebanyak 187.800 orang dirawat di ruang isolasi setelah demam yang tidak diketahui asalnya "menyebar secara luas ke seluruh negeri" sejak akhir April, tetapi KCNA tidak menyebutkan berapa banyak di antara mereka yang dinyatakan positif COVID-19.

Sedikitnya enam orang yang menunjukkan gejala demam meninggal dunia. Salah satu di antaranya dipastikan sebelumnya tertular varian virus Omicron, kata KCNA.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi pusat komando antivirus pada Kamis (12/5) untuk memeriksa situasi.

Baca Juga:Terapkan Lockdown, Korea Utara Laporkan Kematian Pertama Akibat COVID-19

Ia sebelumnya menyatakan "keadaan darurat paling parah" dan memerintahkan penguncian wilayah (lockdown) secara nasional pada hari yang sama.

Korut mengatakan wabah itu dimulai di Ibu Kota Pyongyang pada April.

Media pemerintah tidak memerinci penyebab wabah itu, tetapi Pyongyang menyelenggarakan beberapa acara publik besar-besaran pada 15 dan 25 April, termasuk parade militer dan pertemuan besar, saat kebanyakan orang tidak memakai masker.

Kim mengkritik bahwa penyebaran demam secara terus-menerus dengan wilayah ibu kota sebagai pusat wabah menunjukkan bahwa ada titik rentan dalam sistem pencegahan epidemi yang telah dibuat negara itu.

Kim mengatakan mengisolasi dan merawat secara aktif orang-orang yang demam merupakan prioritas utama.

Baca Juga:Update Covid-19 Global: Korea Utara Laporkan Kematian Pertama

Ia juga menyerukan metode dan taktik perawatan ilmiah "dengan tempo kilat" dan memperkuat langkah-langkah untuk memasok obat-obatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak