Julius Felicianus Kenang Buya Syafii Maarif: Toleransinya Melewati Batas Perbedaan Suku, Ras dan Agama

Menurut Julius, toleransi yang digaungkan oleh Buya Syafii bukan hanya riuh di bibir sang guru.

Galih Priatmojo
Jum'at, 27 Mei 2022 | 17:57 WIB
Julius Felicianus Kenang Buya Syafii Maarif: Toleransinya Melewati Batas Perbedaan Suku, Ras dan Agama
Cendekiawan Muslim Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab disapa Buya Syafii - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Sosok almarhum Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii dikenal identik sebagai pejuang toleransi. Salah satu koleganya, Julius Felicianus punya pengalaman tersendiri selama mengenal almarhum. 

Menurut Julius, toleransi yang digaungkan oleh Buya Syafii bukan hanya riuh di bibir sang guru. Melainkan juga dipraktikkan dalam kehidupan mendiang sehari-hari. 

Menurut dia, toleransi yang ditunjukkan oleh Buya Syafii telah melewati batas perbedaan baik itu suku, etnis, ras, agama. 

"Yang paling membekas bagi saya adalah, ketika ada Romo Pier di Gereja Bedog [St.Lidwina, Trihanggo, Gamping, Sleman] dianiaya. Dia [Buya Syafii] langsung bertemu korban serta pelaku," ucap Julius, Jumat (27/5/2022).

Baca Juga:Ada Impian yang Belum Terwujud, Buya Syafii Ingin Hidupkan Kembali Muhammadiyah di Kampung Halamannya

"[Buya Syafii] ingin tahu apa sih masalahnya. Dan saya ikut mengantar sampai ke sana," tuturnya.

Sebagai pengingat, pada Februari 2018 lalu terjadi peristiwa berdarah di gereja St Lidwina Gamping. Seseorang tak dikenal secara membabi buta menyerang sejumlah orang, yang sedang mengikuti misa di gereja tersebut. Beberapa orang dilaporkan mengalami luka, akibat peristiwa itu. 

Menurut Julius, sikap mulia Buya Syafii yang tadi ia kisahkan, adalah sikap yang harus didorong untuk ditumbuhkan di tengah masyarakat. Terutama kalangan anak muda, pendakwah, kalangan tokoh agama.

"Agar meneladani beliau dari sisi toleransinya, itu yang paling utama, " sebutnya.

Ia menambahkan, ada keinginan almarhum yang belum terwujud saat ini, yakni melihat Indonesia damai seperti zaman dahulu.

Baca Juga:Jokowi: Buya Syafii adalah Guru Bangsa yang Hidup dalam Kesederhanaan

"Berteman dengan teman agama lain itu tidak melihat agama. Melainkan melihat kemanusiaan, itu yang diinginkan," terangnya.

Berpulangnya Buya Syafii menyebabkan rasa kehilangan yang besar dalam diri Julius.

"Beliau ingin Indonesia itu berbaur seperti dulu belum ada sekat-sekat. Indonesia rumah bersama," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, cendekiawan dan rohaniawan Indonesia, Ahmad Syafii Maarif atau yang populer dengan panggilan Buya Syafii meninggal dunia karena sakit, Jumat (27/5/2022). 

Kontributor : Uli Febriarni

Berita Terkait

Jatman merupakan badan otonom yang berada di naungan Nahdlatul Ulama (NU), yang beranggota tarekat-tarekat muktabarah di Indonesia.

surakarta | 19:51 WIB

Catatan dari SETARA Institute menunjukkan bahwa selama tahun 2022 terjadi 175 peristiwa dengan 333 pelanggaran terhadap Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) di Indonesia.

serang | 19:19 WIB

Mereka adalah orang-orang yang sama sekali tidak akan memberikan toleransi kepada siapa saja yang membohongi mereka.

yoursay | 20:40 WIB

Kamu termasuk salah satunya?

yoursay | 09:28 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi SMAN 1 Karangkobar Banjarnegara pada Rabu (24/5/2023).

purwokerto | 15:45 WIB

News

Terkini

Massa itu akan rencananya akan segera dipulangkan ke daerah masing-masing.

News | 14:15 WIB

Disampaikan Nuredy, sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait pemicu pecahnya tawuran yang terjadi.

News | 14:00 WIB

Tawuran dipicu pengeroyokan yang melibatkan antar dua kelompok tersebut saat di Bantul.

News | 13:25 WIB

Nugroho menuturkan peristiwa penganiayaan di Bantul itu sendiri terjadi pada tanggal 28 Mei 2023.

News | 13:05 WIB

IG terpaksa dilarikan ke rumah sakit usai menjadi sasaran amukan massa warga dusun tempatnya tinggal.

News | 12:00 WIB

Kedua kelompok pun tiba-tiba saling serang sehingga sebagian kendaraan bermotor yang dibawa pun ditinggalkan.

News | 10:26 WIB

Disampaikan Yetti, dari desain ini seolah mencoba melihat Malioboro dari aspek budaya

News | 22:15 WIB

Namun berdasarkan informasi yang sudah beredar luas di media sosial tawuran sudah terjadi sejak sore tadi.

News | 20:38 WIB

bentrokan terjadi di kawasan Tamansiswa

News | 20:26 WIB

Pemilihan Malioboro untuk diterbitkan dalam sebuah prangko bukan tanpa alasan.

News | 20:20 WIB

Singgih menyebut akan segera menyiapkan strategi-strategi lain untuk menertibkan pelanggaran tersebut.

News | 20:10 WIB

Sandiaga Uno santer dikaitkan bakal bergabung dengan PPP atau PKS

News | 20:09 WIB

Patroli sudah mulai dilakukan oleh Polresta Jogja bersama dengan instansi terkait lainnya. Hasilnya memang masih didapati sejumlah kendaraan yang melanggar.

News | 19:58 WIB

Tawuran juga meluas hingga ke Jalan Kusumanegara, Umbulharjo.

News | 19:00 WIB

Anak bungsu Sri Sultan tersebut ditemani Gusti Hemas yakni ibundanya.

News | 17:00 WIB
Tampilkan lebih banyak