12 Kapanewon di Sleman Dilaporkan Terjadi Penularan Virus PMK, Pemkab Jelaskan Asal Penularannya

Sebanyak 12 kapanewon tersebut yakni Moyudan, Gamping, Tempel, Mlati, Sleman, Ngaglik, Pakem, Ngemplak, Cangkringan, Berbah, Prambanan dan Kalasan.

Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 09 Juni 2022 | 14:25 WIB
12 Kapanewon di Sleman Dilaporkan Terjadi Penularan Virus PMK, Pemkab Jelaskan Asal Penularannya
Suasana di Pasar Hewan Gulang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. [ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif]

"Hal tersebut juga didukung sifat alami virus PMK yang bisa menyebar melalui udara," tuturnya.

Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman Suparmono mengungkapkan, mayoritas gejala klinis yang dominan ditimbulkan oleh ternak PMK adalah hipersalivasi atau air liur berlebihan.

Ia menambahkan, sejauh ini belum ada pengiriman sampel lagi dari ternak Sleman ke BBVet Wates. Sebab, kata dia, petugas di BBVet Wates juga sedang kewalahan dengan banyaknya pengiriman sampel yang harus diuji dari berbagai daerah.

Saat ini, untuk menekan penyebaran kasus, maka ternak di wilayah Sleman yang memiliki gejala klinis atau suspek penyakit mulut dan kuku akan dikarantina. Kemudian, penyemprotan disinfektan di area kandang.

Baca Juga:Adang Wabah PMK di Trenggalek, Lalu Lintas Ternak Diperketat Jelang Idul Adha Ini

Petugas dari Puskeswan juga ikut merawat dengan memantau perkembangan ternak yang bergejala.

"Yang bagus di Sleman, kalau ada tanda sedikit maka peternak langsung lapor, kami datang. Jika suspek langsung kami kunci, karantina biar aman," kata Suparmono.

Ternak yang sedang dikarantina juga diminta untuk tidak diperjualbelikan untuk sementara waktu, sambil menunggu ternak tersebut benar-benar sembuh.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak