SuaraJogja.id - Kasus stunting di Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman dilaporkan turun. Hal itu diakui Kepala Puskesmas Seyegan, Ratih Susila ditemui wartawan di Seyegan, Selasa (14/6/2022).
Menurutnya ada penurunan yang signifikan terhadap kasus stunting dari tahun 2020 ke 2021 sebanyak 3 persen.
Ratih menjelaskan dari lima kalurahan di Kapanewon Seyegan, Kalurahan Margoagung menjadi skala prioritas untuk penanganan kasus tersebut.
"Jadi dari lima kalurahan di Seyegan ada 1 kalurahan menjadi lokus penanganan stunting. Sudah berjalan 2 tahun dan banyak bimbingan teknis [bimtek] yang kita lakukan," kata Ratih.
Baca Juga:Kesehatan Anak Jadi Prioritas, Puskesmas Seyegan Ramah Anak Luncurkan Program Selasa Ceria
Di Kapanewon Seyegan sendiri tercatat kasus stunting sebesar 11 persen dari total anak yang ada di Seyegan pada 2020 lalu.
"Tahun 2021 lalu turun jadi 8 persen, ada sedikit penurunan dan ini kami pertahankan. Ke depan kita tekan lagi angkanya," kata dia.
Ia menjelaskan bahwa bimtek dilakukan dengan mendatangi kantor kalurahan dan menyasar pada lurah pamong, jajaran petugas kelurahan termasuk kader puskesmas yang ada di setiap dusun.
"Kita berikan kiat atau cara penanganan stunting. Baik dari pemberian makanan, kemudian pola asuhnya kemudian kita kerjasama dengan Balai Penyuluhan Pertanian, Pangan dan Perikanan (BP4)," ujar dia.
Bersama BP4, Puskesmas memberikan langkah konkret untuk mencegah stunting anak-anak dengan memberikan makanan tambahan. Termasuk obat cacing.
Tak hanya itu, pengecekan Hemoglobin (Hb) atau sel darah merah juga dilakukan oleh puskesmas berkerjasama dengan UGM kepada siswi perempuan. Menurut Ratih, mengecek Hb cukup penting, apakah kadar sel darah merah cukup atau justru rendah.
- 1
- 2