Opsi mendistribusikan peserta didik dari sekolah banyak peminat ke sekolah sedikit peminat (dalam gugus yang sama), menurut Adi juga belum dapat dipastikan bisa menjadi solusi.
"Bayangkan bila kita menjadi orang tua, mendaftarkan anak ke sekolah A, lalu anak kita menjadi salah satu siswa yang dipindah ke sekolah B hanya demi memenuhi kuota PPDB sekolah B. Bukan karena penyebab lain. Apakah kita akan selalu menerima kondisi itu?," tuturnya.
Ia mengatakan, sistem zonasi yang diberlakukan dalam PPDB sebetulnya memiliki tujuan yang baik. Yakni pemerataan peserta didik.
Selain itu, didukung dengan Kurikulum Merdeka, ada kesetaraan kesempatan untuk tiap sekolah, sama-sama mengembangkan kemampuan, kompetensi dan kapabilitas mereka masing-masing.
Baca Juga:Kronologis Kepala Sekolah SMKN 5 Bandung Ditangkap karena Pungli PPDB
"Saat ini goals zonasi belum terlihat, tapi dalam jangka panjang nanti. Akan terlihat. Tidak lagi sekolah tinggi peminat hanya di sekolah yang itu-itu saja, tetapi akan ada sekolah-sekolah lain yang serupa, banyak peminatnya," kata dia.
Ia tak membantah, bahwa regrouping bertujuan pula menciptakan efektivitas dan efisiensi di sektor pendidikan.
Sudah dalam tiga hingga empat tahun terakhir ini, tak ada regrouping sekolah di Kabupaten Sleman, lanjutnya.
"Kalau memang ada sekolah perlu diregroup, harus dicek satu per satu secara menyeluruh dan melibatkan banyak pihak," tandasnya.
Sebagai salah satu sekolah dengan minim peminat pada PPDB 2022/2023, seorang guru di SD Negeri Banyurejo 4 Emmy Wulandari menyatakan kesedihan dan ketidaksetujuannya bila sekolah tersebut harus diregrouping.
Baca Juga:PPDB Sulsel 2022 Bermasalah, Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan Minta Maaf ke Masyarakat
"Sejak awal kami di sini, berjuang di sini. Hendaknya sekolah ini selalu ada terus, tidak diregrouping. Kami akan selalu berupaya meningkatkan teknik mengajar, aktivitas di sekolah agar sekolah ini tidak diregrouping," terangnya.
Dengan beragam upaya promosi, ia dan guru-guru juga mengusahakan dengan keras agar sekolah tersebut terus meningkat jumlah peminatnya.
Ia juga menyayangkan, adanya sejumlah pihak yang kerap mengembuskan kabar tak sedap bahwa sekolah tempat ia mengajar akan diregrouping.
"Padahal tidak," kata dia.
Kontributor : Uli Febriarni