SuaraJogja.id - Saat tengah terik pada siang hari, umumnya warga Indonesia memanfaatkan hal ini dengan menyegarkan diri dengan menyantap rujak buah.
Sama halnya dengan beberapa emak-emak yang melakukan hal ini dengan membuat rujak bersama-sama dengan buah bersama-sama.
Dalam video yang diunggah akun @dunia_kaumhawa di media sosial di Instagram terlihat sekumpulan emak-emak tengah berkumpul membuat rujak.
Terlihat dalam video tersebut, emak-emak ini berkumpul memotong beberapa buah yang akan dimakan dengan rujak.
Baca Juga:Aksi Pengeroyokan Viral, 4 Anggota Geng Motor Pekanbaru Akhirnya Ditangkap
Sedangkan emak-emak lainnya di depan ulekan dan menghaluskan bumbu dan bahan-bahan yang digunakan untuk memakan rujak.
Emak-emak tersebut terlihat tengah duduk di lantai dan dengan mudahnya menghancurkan beberapa bahan di sekitar emak-emak lainnya yang memotong buah.
Namun, sepertinya emak-emak tersebut salah tempat saat membuat rujak buah, pasalnya emak-emak tersebut membuat rujak di salah satu kamar pasien di rumah sakit saat menjenguk temannya.
Terlihat dalam video singkat tersebut, salah satu wanita di atas ranjang pasien rumah sakit dan diinfus tengah duduk menunggu rujak yang dibuat siap untuk dimakan.
Melihat hal tersebut warganet lantas membanjiri komentar pada unggahan tersebut.
“Yang sakit jadi cepet sehat gegara liat temen nya yang pada absurd,” tulis salah satu warganet.
“Kali aja..ni pasien masuk rumkit gara2 ngidam parah (mual + muntah) lalu tiba2 pengen makan rujak yg cabex hrs diulek sendiri,” komentar warganet lainnya.
“Selagi tidak mengganggu pasien lain its okey lah.. Mungkin keluarga di kamar VIP nih jadi suka-suka bebas mo ngapa-ngapain selagi gak ganggu orang lain,” tulis komentar warganet di Instagram.
“Keluarganya asik banget,” komentar salah satu warganet.
“Ya gpp lah,, selama sodara atau teman yang sakit nya terhibur,” tulis warganet di kolom komentar.
Unggahan video seorang warganet yang tengah membuat rujak saat menjenguk temannya yang sakit ini lantas viral dan mendapatkan lebih dari 3 ribu likes.
Kontributor : Dinar Oktarini