SuaraJogja.id - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman baru saja dikukuhkan sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting telah menemukan sejumlah kasus keluarga membutuhkan belum menerima bantuan. Ia memastikan akan segera berkomunasi dengan pihak terkait untuk mengatasi temuan itu.
"Tadi saya lihat masih ada beberapa ibu-ibu yang belum menerima PKH [Program Keluarga Harapan]. Dari dinas sosial dan nanti para Babinsa, Danramil, Dandim dan Danrem agar mengecek secara langsung kenapa ini tidak sampai ya," kata Dudung di Kantor Desa Pondokrejo, Tempel, Sleman, Rabu (29/6/2022).
"Atau mungkin karena memang ada pendataan-pendataan baru karena yang sudah sampai pun ada. Nanti secara simultan nanti akan kita cek. Bagaimana pendataan itu dan nanti akan segera saya komunikasikan dengan dinas sosial," sambungnya.
Menurut Dudung, hal itu perlu segera dilakukan untuk terus mendukung program pemerintah. Terlebih dalam penanganan kasus stunting di Indonesia sehingga mencapai sasaran.
Baca Juga:6 Cara Cek Bansos PKH, Perhatikan Poin Utama Agar Terhindar Hoaks
Secara khusus, kata Dudung, memang program-program penanganan dan pencegahan stunting akan diserahkan kepada BKKBN. Namun ia memastikan pihaknya tetap akan membantu semaksimal mungkin pelaksanaannya di lapangan.
TNI Angkatan Darat juga akan mencoba memberikan dan melaksanakan program-program yang bisa membantu pemerintah. Sehingga dapat berjalan bersamaan dan saling memberi dukungan satu sama lain
"Pasti nanti secara teknis program ini [stunting] nanti dari BKKBN. Nanti syukur-syukur dari TNI Angkatan Darat ada program-program yang bisa nanti membantu pemerintah. Lalu kita padukan," terangnya.
Ia menilai rata-rata gizi buruk yang dialami oleh anak-anak di Indonesia disebabkan oleh faktor utama yakni ekonomi. Kemudian diperparah dengan pola makan yang tidak dijaga terlebih saat ibu-ibu mengandung.
"Saya lihat gizi buruk itu karena memang ekonomi rata-rata. Karena memang pola makan tadi juga ada yang lagi hamil minumnya bukan susu malah spirte sama coca cola. Nah karena memang posyandu ini belum dimanfaatkan secara maksimal nanti kita akan bantu dari babinsa untuk bersama-sama dengan BKKBN sosialisasi ini," pungkasnya.
Baca Juga:Terungkap! Warga Gresik Ini Dapat Bantuan PKH Meskipun Punya Mobil dan Rumah Bagus
Dudung juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama peduli dengan lingkungan sekitar. Dengan kemudian membantu sesama yang lebih membutuhkan.
"Pancasila mengajarkan kita untuk saling membantu untuk bergotong-royong," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyebut sejumlah program yang telah dilaksanakan oleh TNI memberi dampak positif. Terkhusus untuk penanganan stunting di Indonesia, misalnya soal akses air bersih.
"Beliau [Kasad] punya program air bersih untuk warga masyarakat yang resiko tinggi stunting. Jadi kan banyak keluarga-keluarga resiko tinggi stunting yang ternyata tidak punya air bersih. Mereka yang begini harus diberikan air bersih dan Pak kasad dan jajarannya punya program itu," ujar Hasto.
Diketahui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah mengukuhkan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting Indonesia. Pengkuhuhan ini dilakukan bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional (Harganas) pada 29 Juni 2022.
Peringatan Harganas XXIX kali ini sendiri mengambil tema "Ayo Cegah Stunting, agar Keluarga Bebas dari Stunting." Tema ini diambil mengingat secara nasional prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen.
Angka tersebut berada di atas ambang batas yang telah ditetapkan WHO. Oleh karena itu Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan pada 2024, angka prevalensi stunting harus bisa turun di bawah 14 persen.
Dalam hal itu BKKBN yang kemudian menjadi penanggung jawab percepatan penurunan stunting.