SuaraJogja.id - Mulai hari ini, 1 Juli 2022, pendaftaran masyarakat pengguna kendaraan roda empat ke atas untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar telah dibuka. Namun ternyata sejumlah masyarakat masih kesulitan melakukan pendaftaran tersebut akibat server yang bermasalah.
Salah satu warga asal Bambanglipuro, Bantul, Supardiman (47) mengakui bahwa sudah mencoba untuk mendaftarkan kendaraannya ke website yang ditentukan. Namun sejak pagi ia mencoba masih tetap gagal.
"Kendaraan pribadi. Memang belum bisa karena servernya penuh," kata Supardiman kepada awak media, Jumat (1/7/2022).
Bahkan Supardiman menyempatkan diri untuk datang ke stan konsultasi yang dibuka oleh Pertamina di SPBU Giwangan. Ia yang sudah datang sejak pagi dan menyiapkan seluruh persyaratan yang diperluka pun masih belum bisa melakukan pendaftaran.
Baca Juga:Baru Juga Diuji Coba, Aplikasi MyPertamina Malah Dapat Ulasan Jelek
"Tadi datang jam 8 tapi masih nunggu dulu. Syarat-syarat seperti STNK, KTP sudah siap tapi enggak bisa masuk web karena servernya (down)," ucapnya.
Supardiman sendiri mengetahui adanya stan konsultasi Pertamina ini dari informasi yang beredar di media. Kedatangannya pun untuk memastikan proses pendaftaran dapat berlangsung dengan lancar.
Disebutkan Supardiman, pendaftaran ini dilakukannya sebagai persiapan pemberlakuan kebijakan baru tersebut. Ia khawatir jika tidak segera mendaftar akan kesulitan untuk mendapatkan BBM.
"Buat persiapan. Nanti jangan-jangan kalau kita beli harus barcode atau gimana gitu. Makanya saya ke sini, karena memang belum tahu to caranya gimana-gimana. Ya sekalian pakai itu, biar sama mbak (petugas) yang ngarahin. Takut salah," terangnya.
Pria yang berprofesi sebagai driver mobil ojek online tersebut mengaku per hari minimal membeli BBM sebanyak Rp100 ribu. Maka dari itu, ia khawatir jika tak segera bisa mendaftar akan lebih kesulitan mendapatkan BBM subsidi untuk mengisi mobil Xenia tahun 2014 miliknya.
Baca Juga:Aplikasi MyPertamina Diuji Coba Hari Ini, Benarkah Main HP di Pom Bensin Bisa Picu Kebakaran?
"Saya perhari minim keluar Rp100 ribu. Jadi ya sangat ngaruh. Makanya coba daftar dulu ini. Tapi karena belum bisa rencana mau pulang dulu. Besok ke sini lagi," tuturnya.
Terkait kebijakan ini, Supardiman mengaku akan mengikuti aturan dari pemerintah saja. Jika memang diperlukan mendaftar maka dia pun tak keberatan.
"Kalau saya mengikuti pemerintah saja. Misalnya memang harus pakai itu ya kita mengikuti. Makanya ini siap-siap katanya ada info kayak gitu, jangan-jangan nanti kalau kita mau beli susah atau gimana artinya persiapan," pungkasnya.
Sementara itu, Ari Wibowo (36) juga mengalami hal serupa. Warga Gunungkidul itu sudah sempat mencoba mendaftar melalui website namun masih selalu gagal.
"Sudah daftar tapi belum bisa. Sudah 3 kali mencoba gagal terus. Server juga sedang mati. Ya semoga cepat diperbaiki dan lancar gitu," ucap Ari.
Menurutnya kebijakan baru dengan MyPertamina ini agak merepotkan jika dibandingkan dengan pembelian BBM seperti biasanya. Hanya saja ia tak keberatan mengikuti aturan tersebut agar lebih tepat sasaran lagi.
"Kalau saya sih enak langsung beli karena mudah nggak pakai aplikasi. Tapi kalau harus ya udah tidak apa-apa yang penting tepat sasaran aja," ujarnya.