Gelar Prosesi Tolak Bala, Ruwatan Bertajuk Murwokolo Nusantara Bakal Digelar di Candi Tirta Kasongan

Ruwatan sendiri akan dilakukan Ki Kasidi, seorang dalang yang mewarisi keahlian sebagai dalang ruwatan dari ayahnya.

Galih Priatmojo
Sabtu, 02 Juli 2022 | 17:40 WIB
Gelar Prosesi Tolak Bala, Ruwatan Bertajuk Murwokolo Nusantara Bakal Digelar di Candi Tirta Kasongan
Ki Kasidi Hadiprayitno MRBA Kawindrawinoto, Guru Besar dalam bidang pedalangan yang mewarisi keahlian sebagai dalang ruwatan di Candi Tirta Kasongan, Kabupaten Bantul, DIY, Sabtu (2/7/2022). (FOTO ANTARA/Hery Sidik)

SuaraJogja.id - Sebuah tradisi upacara adat budaya masyarakat Jawa yang bertujuan membuang sial atau menyelamatkan dari gangguan tertentu, bertajuk "Ruwatan Murwokolo Nusantara" akan digelar di Candi Tirta Kasongan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 13 Agustus 2022.

"Ruwatan sebagai upacara religi budaya Jawa melalui doa dalam seni budaya pewayangan, bertujuan untuk memperbaiki berbagai hal aura buruk," kata panitia Ruwatan Murwokolo Nusantara Ki Kasidi Hadiprayitno MRBA Kawindrawinoto di Candi Tirta Kasongan Bantul seperti dikutip dari Antara, Sabtu (2/7/2022).

Ruwatan sendiri akan dilakukan Ki Kasidi, seorang dalang yang mewarisi keahlian sebagai dalang ruwatan dari ayahnya. Kasidi adalah Guru Besar dalam bidang pedalangan di salah satu perguruan tinggi seni Indonesia ternama di Yogyakarta.

Dia mengatakan, tidak hanya sukerta (orang) yang diruwat dalam kegiatan itu, tetapi mapak tunggak (bangunan), ruwat bumi (tanah pekarangan), ruwat tikus (tanah pertanian), bisnis perusahaan serta berbagai persoalan tentang aura buruk dalam kehidupan pada yang dirawat.

Baca Juga:Meisya Siregar dan Bebi Romeo Naik Haji Tanpa Antre, Damkar Bantul Potong Cincin Nyangkut di Kemaluan

Ki Kasidi mengatakan, dalam Murwokolo ini berarti menghalangi adanya aura angkara murka yang kemungkinan ada pada pribadi, bangunan, tempat, bisnis, jodoh, dan lain sebagainya.

"Ruwatan telah menjadi sarana spiritual diyakini masyarakat dalam budaya Jawa. Dalam kegiatan lain seperti ruqyah yang berarti melindungi dan menyembuhkan dari gangguan sihir, santet, penyakit secara Islami," katanya.

Dalam era sekarang ini, kata dia, maraknya kembali ke budaya Nusantara telah menjadi gaya tersendiri dalam kehidupan masyarakat, kembali ke alam dan budaya tradisi telah menjadi salah satu pilihan tersendiri untuk menentramkan hati.

"Maka kegiatan ruwatan kembali menjadi salah satu alternatif kegiatan religi populer di masyarakat. Kegiatan ruwatan memiliki independensi sebagai aktivitas lintas budaya dan keyakinan. Sehingga aktivitas upacara ini dapat diikuti siapapun lintas geografis dan demografi, suku, dan agama, bahkan lintas negara," katanya.

Oleh karena itu, masyarakat dapat memanfaatkan kegiatan religi ini untuk mengikutkan permasalahan yang mungkin terjadi dalam berkehidupan. Ruwatan Murwokolo bersifat positif yang artinya menawarkan bentuk gangguan aura negatif menjadi positif yakni bertujuan tetulung dalam hal kebaikan.

Baca Juga:Gara-gara Charger Aki Mobil, Pangkalan Gas di Bantul Terbakar

"Dapat pula dikatakan sebagai keyakinan untuk meningkatkan mental positif dalam menjalani hidup dan berkehidupan dengan mantap," katanya.

Bagi masyarakat atau peserta yang akan mengikuti Ruwatan tersebut dapat mendaftarkan ke panitia pada nomor 085742341818 sampai dengan 7 Agustus 2022, peserta yang mendaftar akan mendapat fasilitas busana ruwat, sesaji, siraman, dan makan, demikian Ki Kasidi Hadiprayitno MRBA Kawindrawinoto .

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini