SuaraJogja.id - Sebuah video lama yang memperlihatkan Adian Napitupulu berdebat dengan rekan sesama partainya kembali viral di media sosial. Salah satu akun yang mengunggahnya yakni @Android-AK-47.
Dalam video yang terlihat redup itu terdengar suara lantang Adian Napitupulu yang merasa kecewa dan marah dengan rekan-rekannya.
Terlihat di antara rekan yang bersama Adian saat itu yakni sesama politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko.
Di video itu, Adian mengaku kecewa dengan keputusan rekan-rekannya. Ia beberapa kali menyebut anak petani dan anak nelayan mati, sambil menumpahkan kegeramannya di hadapan rekannya termasuk ke Budiman Sudjatmiko.
"Jangan begitu, anaklu ga mati bos. Keputusan kalian itu anak petani, anak buruh anak nelayan yang mati boss. Jangan senyum-senyum lo bos. Kekuasaan kalian ngga akan abadi yaa," ucapnya.
Terlihat Budiman beberapa kali menenangkan Adian yang tampak berapi-api dengan nada tinggi ketika berbicara.
Alih-alih tenang, Adian justru makin lantang. Ia bahkan menyentil sikap Budiman yang dahulu dikenal sebagai aktivis tetapi kini lebih banyak diam.
"Gw ga ngerti gw ga ngerti kenapa lo pendiam, mulut lo mana. Dulu lo ga dibayar rakyat bicara skrng dibayar rakyat lo diam," kata Adian.
"Suatu ketika lo turun bud ye bertarung kita nanti jangan bikin kecewa kawan-kawan," tegasnya.
Dikutip dari channel YouTube milik Mayor Purnawirawan Muhammad Saleh yakni MPS Sang Mayor Pemersatu, sosok yang pernah menggembleng AHY ketika di AKMIL tersebut mengaku salut atas sikap Adian Napitupulu yang tegas dan tegak membela rakyat.
"Sekali lagi untuk waktu pasnya video ini dibuat saya belum tahu kapan kejadiannya dan apa yang dibahas saya juga belum tahu. Cuma apa yang saya simak dari video ini bung Adian ini kecewa dengan hasil sebuah keputusan bersama yang tidak berpihak kepada rakyat. Luar biasa ini ya," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menyinggung bahwa pemandangan yang dipertontonkan dalam video itu membuktikan bila setangguh apapun dan setegak apapun upaya untuk menyuarakan hal yang benar tetapi tanpa dukungan yang kuat, hasilnya tidak bisa maksimal.
"Inilah wakil rakyat yang beginilah jadi ternyata kalau kita lihat secara seksama dalam memutuskan situasi dalam memutuskan suatu kebijakan ya walaupun kita benar tetapi kita kalah jumlah tetap keputusan yang tidak berpihak kepada rakyat pun bisa jadi keputusan yang mutlak," ungkapnya.
"Jadi di sini saya mengajak kepada siapapun saudaraku dimanapun yang ingin menyuarakan keinginan rakyat secara umum, berlomba-lombalah untuk maju jadi wakil rakyat tapi memang sekarang ini susah. Terkadang saudara kita yang gigih ingin mewakili rakyat yang tentu wadahnya lewat DPR pengen duduk di situ tapi tidak punya uang, dilemanya di sini," tambahnya.