SuaraJogja.id - Jerman mencatat kasus pertama cacar monyet pada anak. Hal itu diungkapkan Institut Robert Koch (RKI) untuk penyakit menular di negara setempat.
Kasus tersebut menimpa seorang anak perempuan berusia 4 tahun yang tinggal serumah dengan dua orang dewasa yang terinfeksi, menurut laporan RKI.
Dua kasus pertama cacar monyet di kalangan remaja berusia 15 dan 17 tahun tercatat pada pekan lalu.
Kasus-kasus tersebut terkait dengan wabah cacar monyet pada Mei yang melanda banyak negara di seluruh dunia, terutama di Eropa.
Baca Juga:Pasien Cacar Monyet Curhat Gejala yang Dialaminya: Itu Sangat Menyiksa
Sekitar dua setengah bulan setelah kasus pertama cacar monyet terdeteksi di Jerman, sebanyak 2.982 kasus telah dilaporkan ke RKI.
Dalam wabah kali ini, bukti terbaru menunjukkan bahwa penularan terjadi terutama dalam konteks aktivitas seksual. Saat ini, terutama di antara pria yang melakukan kontak seksual dengan pria lain.
"Sejauh yang diketahui, sebagian besar dari mereka yang terdampak tidak mengalami sakit parah." kata RKI, Rabu (10/8/2022).
Ancaman cacar monyet terhadap kesehatan masyarakat umum di Jerman dianggap rendah. Namun, lembaga tersebut terus memantau situasi dengan sangat cermat dan menyesuaikan penilaiannya dengan kondisi yang diketahui saat ini.
“Untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet dan menahan wabah, penting di awal vaksinasi untuk mendistribusikan vaksin dalam jumlah yang tersedia dengan manfaat terbaik,” katanya
Baca Juga:Bisakah Orang Selain Komunitas Gay dan LGBT Tertular Cacar Monyet?
Komite Tetap Vaksin (STIKO) Jerman, baru-baru ini menekankan pentingnya pendistribusian vaksin sesuai persediaan di tahap awal vaksinasi untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet dan meredam wabah.
STIKO mengatakan bahwa 40 ribu dosis vaksin Jynneos yang ada saat ini tidak mencukupi.
Pemerintah Jerman telah memerintahkan pengiriman tambahan 200 ribu dosis vaksin pada kuartal ketiga. [ANTARA]