SuaraJogja.id - Sinyal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) semakin menguat. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah berencana menaikkan harga BBM jenis gasoline, baik Pertamax maupun Pertalite.
Kenaikan tersebut memungkinkan terjadinya penimbunan BBM di tingkat masyarakat. Untuk mengantisipai hal ini, PT Pertamina melakukan sejumlah antisipasi.
"Kita koordinasi dengan aparat, dengan kepolisian kita usaha mengamankan seluruh jalur distribusinya kita. Memang untuk kepolisian kita support data-data yang dibutuhkan, intinya untuk mengamankan jalur distribusi," papar Eksekutif GM PT Pertamina Patra Niaga Region Jawa Bagian Tengah, Dwi Puja Airstya usai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (30/08/2022).
Dwi berharap tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi kenaikan harga dengan menimbun BBM. Namun dipastikan hingga saat ini stok BBM di DIY dan Jateng masih normal.
Baca Juga:Sekda DIY Minta Zavilda TV Setop Paksa Orang Berhijab, Maling Rumah Ze Valente Pembantu Sendiri
Selain memiliki tujuh depo, Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah juga memiliki satu pipa penyalur BBM yang terhubung langsung dengan kilang minyak. Sampai saat ini semuanya terpantau aman.
“Jadi kalau dari lama ketersediaan stok, saya kira hitungannya bukan hari lagi, tapi sudah lebih. Apalagi untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY ini, pola pendistribusian kita lakukan secara reguler,” jelasnya.
Dwi menambahkan, saat ini pihaknya telah memiliki dua pola pendistribusian yang dapat diaktifkan jika terjadi kondisi darurat. Keduanya adalah pola alternatif dan pola emergency.
Kedua pola ini memang dipersiapkan bagi DIY. Sebab DIY memiliki potensi bencana seperti Gunung Merapi dan gempa bumi.
"Pada prinsipnya daerah Jawa Tengah dan DIY terutama, kalau untuk kebutuhan masyarakat pasti bisa terpenuhi," tandasnya.