Lewat Akun Twitter, Tokoh Muda NU Ini Sentil Anggota DPR di Tengah Naiknya Harga BBM

Bahkan, ada warganet yang mengaitkan dengan uang pensiun DPR dan tidak mau jujur dalam pelaporan harta kekayaan.

Muhammad Ilham Baktora
Senin, 05 September 2022 | 15:40 WIB
Lewat Akun Twitter, Tokoh Muda NU Ini Sentil Anggota DPR di Tengah Naiknya Harga BBM
Tangkapan layar Nadirsyah Hosen soal naiknya harga BBM. (Twitter/@na_dirs)

SuaraJogja.id - Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen memberi menyentil sekaligus mengingatkan kepada para pejabat negara termasuk anggota DPR saat Pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM, Sabtu (3/9/2022) kemarin. Ia tak memungkiri dampak kenaikan harga BBM pasti membebani masyarakat.

Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Monash ini juga mengajak pejabat negara untuk menjaga perasaan masyarakat dengan tidak memamerkan unggahan-unggahan narsis yang memamerkan kemewahan.

Imbauan itu terungkap dalam cuitan Gus Nadir sapaan akrab Nadirsyah dalam akun Twitternya @na_dirs pada Senin (5/9/2022).

"Akibat kenaikan BBM ini dampaknya terasa berat oleh masyarakat. Mohon pejabat negara [pemerintah pusat/daerah, dan DPR/DPRD, dll] serta politisi dan keluarganya menahan diri posting narsis perjalanan ke LN [termasuk umrah], makan mewah, belanja dll. Jaga perasaan sesama yuk," cuitnya.

Baca Juga:Tarif Angkutan Umum di Aceh Naik 20 Persen Imbas Kenaikan Harga BBM

Unggahannya tersebut mendapat tanggapan dari warganet. Bahkan, ada yang mengaitkan dengan uang pensiun DPR dan tidak mau jujur dalam pelaporan harta kekayaan.

"Uang pensiun DPR dihapus Gus, buat kompensasi kenaikan BBM," ujar @bujangkinanngan.

"Kita itu kurang dalam hal Pengendalian Diri, ketika ditanya dari mana tuh duit buat pomar-pamer semua buru-buru menutup diri. Laporan Harta dan Kekayaan tidak mau jujur, tapi pamer kemewahan terus dilakukan dan inilah yang membuat Kesenjangan Sosial di masyarakat," sindir @Oppahan4.

Bahkan, salah seorang warganet @mochmarkam mengajak masyarakat untuk kritis terhadap kenaikan BBM karena ada perusahaan Eropa yang bisa menjual murah BBMnya.

"Yang jelas sekelas Vivo perusahaan berbasis di Eropa belum Petronas yang bisa menjual di bawah harga pertamina tetap harus menjadi bahan kritis buat pemerintah trkait progress kualitas terhadap BUMN ini, semua agar rakyat semakin cerdas dalam kerangka berpikir, bukan nglarang posting liburan," katanya.

Baca Juga:Harga BBM Subsidi Naik, Pemprov DKI Berupaya Tekan Potensi Kenaikan Harga Kebutuhan

Untuk diketahui, berdasar pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, dirinya merinci kenaikkan harga BBM subsidi Pertalite dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter. Solar subsidi yang awalnya Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter.

Arifin melanjutkan untuk harga Pertamax non subsidi juga mengalami penyesuaian harga yang sama yaitu dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.

Kontributor: Ismoyo Sedjati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak