Buntut Kenaikan Harga BBM, Tarif Bus Ikut Naik

Pihaknya mengimbuhkan, kenaikan tarif ini menyesuaikan harga setiap perjalanan pengguna transportasi.

Eleonora PEW | Wahyu Turi Krisanti
Senin, 05 September 2022 | 17:47 WIB
Buntut Kenaikan Harga BBM, Tarif Bus Ikut Naik
Salah satu bus tujuan Jabodetabek dari Terminal Palbapang, Senin (5/9/2022) - (SuaraJogja.id/Wahyu Turi)

SuaraJogja.id - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) memberikan dampak pada berbagai sektor termasuk sektor transportasi. Merespons kenaikan tersebut, Organda DIY resmi menaikkan tarif perjalanan sebesar 18-20 persen pada Senin (5/9/2022).

Ketua DPD Organda DIY Hantoro menyampaikan bahwa kenaikan harga BBM sangat memberikan dampak pada angkutan umum mengingat BBM merupakan komponen utama pada kendaraan.

“Sangat pengaruh, ini kan seperti hukum sebab akibat. Hari ini kita sudah mulai, tadi pagi kita sudah berhitung,” terang Hantoro saat dihubungi, Senin (5/9/2022).

Pihaknya mengimbuhkan, kenaikan tarif ini menyesuaikan harga setiap perjalanan pengguna transportasi.

Baca Juga:Harga BBM Naik, Tarif Tiket Kapal di Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru Ikutan Naik

“18 sampai 20 persen itu nanti ditambahkan dengan tarif biasanya berapa,” tambahnya.

Hantoro mengatakan kenaikan tersebut berlaku pada bus AKDP, AKAP, dan Pariwisata di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Meski demikian pihaknya menimbang sesuai batas kewajaran dalam memutuskan persentase kenaikan tarif bus.

“Jangan sampai kenaikan memberatkan pengguna jasa transportasi,” tandasnya.

Terpisah Sulton Abdul Negara (44) salah satu pengurus agen bus Jabodetabek dari Terminal Palbapang mengungkapkan sejak pemerintah resmi menaikkan harga BBM, agen tersebut telah mengambil langkah untuk meningkatkan tarif perjalanan.

“Sejak hari Minggu sudah naik sebesar Rp20 ribu. Biasanya Jabodetabek Rp160 ribu sekarang jadi Rp180 ribu,” ujarnya.

Baca Juga:Nestapa Driver Ojol di Medan Gegara Harga BBM Naik: Kalau Gacor Alhamdulillah, Kalau Sepi Telungkup

Meski tarif bus naik, pihaknya tidak merasakan adanya perbedaan kuantitas penumpang dibanding sebelumnya. Hal tersebut disebabkan masyarakat yang terus membutuhkan transportasi umum dalam perjalanan jarak jauh.

"Sementara ini tidak ada efeknya, masih sama tidak jadi sepi, soalnya ya pada butuh," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini