SuaraJogja.id - Komika Arie Kriting melalui akun Twitternya @arie_kriting mengunggah cuitan pesimisnya terhadap kondisi bangsa dan negara saat banyak orang mendoakan anaknya agar berguna bagi bangsa dan negara.
Ia pun menyoroti sejumlah peristiwa aktual yang terjadi di negeri ini seperti harga BBM naik, koruptor dibebaskan, data pribadi orang tersebar.
"Banyak yang doain anak saya, “semoga berguna bagi bangsa dan negara.”
Lalu saya menatapnya, dalam hati berkata, “Santai saja nak, jangan terlalu dipikirkan.”
Harga BBM naik, koruptor dibebaskan, data pribadi orang tersebar.
Ah terlalu berat mengambil guna bagi bangsa ini," tulis dia, Rabu (7/9/2022).
Arie pun mengunggah cuitannya yang kedua untuk memberi petuah kepada anaknya.
"Kamu berusaha tidak merugikan orang lain dan menjadi manusia yang bahagia saja dulu," cuitnya.
Twit Arie Kriting itu sampai Kamis (8/9/2022), sudah disukai 35 ribu lebih warganet. Berbagai komentar pun muncul untuk menanggapi tweet Arie Kriting.
Baca Juga:Arie Kriting Ungkap Cobaan Dunia yang Sulit Ditahan Pasca Jadi Ayah, Fakta di Baliknya Bikin Meleleh
Salah satunya memberikan komentarnya terkait contoh doa yang baik ke anak.
"Yap, doa untuk anak saya dimasa depan mungkin akan sesederhana 'semoga kamu jadi dan selalu menjadi manusia baik yg dirahmati Allah'. Yg mana ± adalah transformasi doa org tua saya dahulu yg intisarnya adalah 'yg penting kamu jadi anak yg baik saja nak'," cuitnya.
Lain lagi dengan seorang warganet yang justru mendoakan Arie Kriting.
"Selamat Ri sudah menjadi bapak. Kalo yg lain mendoakan anakmu, aku mau mendoakan awakmu ae. Semoga kamu jadi bapak yang bijak, yang memahami anaknya, jadi pembimbing yg hebat, agar anakmu bisa berhasil dlm apa pun yg dia inginkan," cuitnya.
Cuitan dari akun Twitter lainnya juga sepakat dengan doa yang hampir senada dengan doa Arie Kriting yang diberikan untuk anaknya.
"iya aku juga ngrasa gini besok kalau udah punya anak. nggakmau membebani sama doa-doa ‘berguna’ ‘jadi kebanggaan keluarga’. jadilah dirimu sendiri dan bahagia sama keputusanmu sendiri,"cuitnya.
Kontributor: Ismoyo Sedjati
