SuaraJogja.id - Mengikuti naiknya harga BBM, sejumlah penjual bensin eceran turut melakukan penyesuaian harga, Sabtu (3/9/2022).
Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id sejumlah pedagang yang menjual bensin eceran, mematok harga Rp12 ribu per liter untuk pertalite, sedangkan harga pertamax dijual Rp16 ribu per liter.
Mulyono (57) penjual bensin eceran di tepi Jalan Parangtritis menyayangkan keputusan pemerintah dalam menaikkan harga BBM. Kesulitan pun dialaminya, bahkan dalam sehari ia belum tentu berhasil menjual satu pun bahan bakar.
"Tambah susah sejak harganya dinaikkan. Belum tentu sehari laku satu botol. Untung saya jual rokok dan lainnya, kalau tidak ya tidak ada penghasilan," ungkapnya, Kamis (8/9/2022).
Baca Juga:Dinas Pariwisata Bantul Batalkan Kenaikan Retribusi di Tahun Ini
Dengan adanya kenaikan harga BBM ia terpaksa ikut menaikkan dagangannya demi meraup keuntungan yang tidak seberapa.
"Untungnya kan perbotol cuma Rp2 ribu, itu tidak bersih karena saya kan juga harus pergi ke pom bensin buat kulakan," tambahnya.
Serupa dialami oleh Marmi (50) pedagang bensin eceran di tepi Jalan Bantul. Maksud hati ia menjual bensin untuk menyediakan para pengguna kendaraan yang enggan mengantri di SPBU, dengan harga jualnya yang lebih tinggi membuat penghasilannya semakin surut.
"Jualnya kan kita (pedagang bensin eceran) lebih tinggi dari pom bensin, sekarang orang-orang milih mending antre di pom," katanya.
Dari pantauan, benar apa yang dikatakan oleh Marmi. Sejumlah SPBU di Kabupaten Bantul mengalami antrean yang panjang. Bahkan antrean kendaraan sampai di sisi jalan raya seperti yang terjadi di SPBU Gose dan SPBU Diro.
Baca Juga:Masyarakat Belum Pulih dari Pandemi, Fraksi PKS Bantul Tolak Tegas Kenaikan Harga BBM Subsidi