SuaraJogja.id - Beberapa waktu lalu publik dibuat geleng-geleng kepala melihat sebuah video perdebatan antara Ketua RT dengan pria yang dinarasikan seorang anggota polisi yang tak mau mengalah memindahkan mobilnya lantaran menghalangi jalan. Video itupun sempat diunggah ulang oleh Menkopolhukam Mahfud MD.
Dari video yang beredar luas di sejumlah media sosial, perdebatan antara Ketua RT dengan pria yang dinarasikan seorang polisi itu bermula ketika mobil pria yang disebut sebagai polisi itu enggan pindah. Padahal menurut penjelasan Ketua RT setempat mobil itu menghalangi akses keluar kompleks.
Dalam video itu, sang Ketua RT sempat berupaya untuk mendorong mobil yang ditumpangi seorang pria yang diduga polisi itu agar tak menghalangi jalan.
"Nih ya liat platnya disuruh mundur aja ngga mau ampe pak RT saya kaya begini," ucap seorang perempuan yang merekam kejadian tersebut.
Baca Juga:Data Pribadinya Dibocorkan Hacker Bjorka, Mahfud MD: Saya Tak Ambil Pusing
Video itupun viral hingga diunggah ulang oleh Menkopolhukam Mahfud MD dan sempat mencolek akun Twitter Divisi Humas Polri.
Belakangan, lewat unggahan lanjutan dari Menkopolhukam, perdebatan antara ketua RT dengan sosok yang diduga anggota polisi itu ternyata hoaks alias tidak benar.
Mengutip dari unggahan Polres Ngawi, peristiwa yang terjadi di Bekasi itu pengemudi bernama Edison Samsudin ternyata bukanlah anggota polisi.
"Kasus Edison Samsudin yang oleh pembuat video disebut sebagai anggota polisi (padahal bukan) adalah bukti di tengah masyarakat ada fitnah-fitnah terhadap Polri. Ini tak lain karena image publik terhadap Polri negatif karena perilaku banyak oknum. Padahal di masyarakat banyak polisi yang baik. perlu berbenah bangun public trust," cuitnya.
Baca Juga:Tak Main-main, Bjorka Juga Bocorkan Informasi Pribadi Mahfud MD