Kurang Dukungan Kemenlu, 40-an Persen Pengungsi dari Afghanistan Tinggalkan Jepang

Sejumlah warga melarikan diri dari Afghanistan setelah Taliban kembali berkuasa pada Agustus 2021.

Eleonora PEW
Kamis, 15 September 2022 | 18:28 WIB
Kurang Dukungan Kemenlu, 40-an Persen Pengungsi dari Afghanistan Tinggalkan Jepang
Ilustrasi warga Afghanistan. (Wakil KOHSAR / AFP)

SuaraJogja.id - Sempat melarikan diri dari Afghanistan ke Jepang, sekitar 40 persen dari 169 pengungsi akhirnya pergi lagi dari rumah baru mereka. Sebab, mereka merasa ada tekanan dan kurang dukungan dari Kementerian Luar Negeri Jepang.

Sejumlah warga melarikan diri dari Afghanistan setelah Taliban kembali berkuasa pada Agustus 2021.

Meskipun Jepang telah memberikan status pengungsi kepada 98 orang, 58 orang dari mereka kembali ke Afghanistan meskipun ada risiko penganiayaan oleh Taliban, sementara tujuh orang pergi ke Amerika Serikat dan Inggris, menurut para pengungsi lainnya.

Ke-98 orang itu baru diakui sebagai pengungsi pada Agustus tahun ini oleh pemerintah Jepang. Itu merupakan sebuah langkah yang langka untuk Jepang yang dikenal sebagai negara dengan kebijakan penyaringan pengungsi yang ketat dan catatan buruk penerimaan pencari suaka.

Baca Juga:7 Negara yang Mendapat Hukuman FIFA dan Dilarang Tampil di Piala Dunia

Mereka yang diakui sebagai pengungsi terdiri atas para anggota staf yang bekerja di Kedutaan Besar Jepang di Kabul dan anggota keluarga mereka.

Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada 2021 setelah menggulingkan pemerintahan Presiden Ashraf Ghani, menyusul keputusan Amerika Serikat untuk menarik pasukan dari negara itu setelah 20 tahun berperang.

Karena Taliban menargetkan orang-orang Afghanistan yang bekerja sama dengan negara-negara asing yang memiliki hubungan dengan pemerintah sebelumnya, pemerintah Jepang turun tangan untuk membantu anggota staf Kedutaan Besar Jepang dan para pekerja Badan Kerjasama Internasional Jepang serta keluarga mereka.

Pada Oktober hingga Desember 2021, kementerian luar negeri Jepang menyediakan penginapan di Tokyo, makanan dan gaji untuk para staf kedutaan Jepang di Kabul dan keluarga mereka.

Namun, beberapa staf mengatakan kepada Kyodo News bahwa mereka ditekan untuk meninggalkan Jepang, setelah diberitahu bahwa kontrak kerja mereka akan berakhir pada akhir Agustus.

Baca Juga:Sebagian Pengungsi dari Afghanistan Meninggalkan Jepang karena Merasa Ada Tekanan

Para pengungsi itu mengatakan staf kementerian Jepang mengunjungi rumah mereka dan memberi tahu mereka bahwa tinggal di Jepang akan sulit dan bahwa keputusan untuk tinggal atau meninggalkan negara itu harus mereka didiskusikan dengan keluarga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak