SuaraJogja.id - Tahap kampanye menjelang pemilihan lurah serentak Kabupaten Bantul telah mulai dilaksanakan pada 19 September hingga 21 September 2022. Sebanyak 75 calon lurah dari 21 Kalurahan berlomba-lomba memperkenalkan visi misi mereka untuk merebut posisi pemimpin tingkat Desa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan (DPMK) Sri Nuryanti mengatakan, proses kampanye di 21 Kalurahan berjalan lancar di hari pertama ini.
"Hampir sama (semua Kalurahan), relatif aman, tertib, lancar," katanya saat ditemui dalam tinjauan kampanye di Kalurahan Trirenggo, Senin (19/9/2022).
Saat dimintai konfirmasi soal adanya dugaan salah satu kepala dukuh yang menjagokan salah satu calon lurah Trirenggo, pihaknya menyampaikan, sejak kali pertama rapat telah disampaikan bahwa pamong harus bersikap netral pada Pilur.
Baca Juga:Dipaksa Pakai Hijab, Siswa SMA Negeri di Bantul Nangis sejam Di toilet Sekolah
"Harus netral, yang nyemprit panitia Pilur. Kita sudah menghimbau pamong harus netral, tidak boleh seperti itu. Kita menekankan tidak boleh melakukan hal-hal konyol untuk diri sendiri," tegasnya.
Senada dikatakan oleh Ketua Panitia Pilur Kalurahan Trirenggo, Sularsana Hadi Iswanta dimana bukan hanya pamong yang menjunjung tinggi netralitas melainkan juga pihak Badan Permusyawaratan Kalurahan (Bamuskal).
Ia menambahkan sejauh ini belum ada sanksi tegas apabila ditemukan kecenderungan mendukung salah satu calon lurah dari pihak-pihak yang harus dijaga netralitasnya.
"Di tata tertib tidak ada sanksinya. Karena tidak ada Panitia Pengawas (Panwas) dalam Pilur maka akan saya konsultasikan ke Bamuskal selaku penanggung jawab agar konsultasi ke bagian hukum," tandasnya.