Pandemi Dipresikdi Berakhir Paling Lambat Pertengahan 2023, Ini Indikatornya Menurut Epidemiolog

"Saya prediksi, kalau semua indikator terpenuhi, setidaknya bisa akhir tahun ini..."

Eleonora PEW
Selasa, 20 September 2022 | 16:15 WIB
Pandemi Dipresikdi Berakhir Paling Lambat Pertengahan 2023, Ini Indikatornya Menurut Epidemiolog
Ilustrasi pandemi Covid-19 (Pexels)

Tren positivity rate dalam kurun waktu yang sama mengalami penurunan dari 10,28 persen menjadi 8,00 persen. Rasio kontak erat meningkat dari 7,5 menjadi 8,0 persen dari yang seharusnya di atas 15 persen.

Persentase cakupan vaksinasi COVID-19 primer dosis 1 sebesar 86,93 persen, persentase cakupan vaksinasi COVID-19 primer dosis 2 sebesar 72,70 persen, dan persentase cakupan vaksinasi booster 1 sebesar 26,59 persen dari total target sasaran 234,66 juta jiwa.

"Artinya, daya upaya yang dilakukan berbagai negara, termasuk Indonesia itu sudah benar, dan makanya ini adalah momentum untuk terus dipercepat, jangan sampai kita keduluan oleh mutasi virus ini," ujarnya.

Secara terpisah, Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono mengatakan posisi Indonesia pada akhir 2022 sangat tepat untuk mulai mengakhiri pandemi.

Baca Juga:Besok, Ribuan Buruh Kepung Kantor Gubernur dan DPRD Jabar, Ini Empat Tuntutannya

"Lakukan secara bertahap dengan menghapus pembatasan kegiatan masyarakat dan tetap mengejar cakupan vaksinasi," ujarnya.

Ia mengatakan September 2022 menjadi waktu transisi bagi Indonesia ke pemulihan sosial ekonomi dengan memperhatikan kelompok yang paling terdampak.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan endemi di depan mata berdasarkan indikator perkembangan kasus COVID-19 terkini di berbagai belahan dunia. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak