Respons Somasi Es Teh Indonesia ke Konsumen, dr Tirta: Tambah Keruh, Harusnya Jadi Masukan

Dokter Tirta pun memberikan saran kepada usaha yang sedang mengalami krisis saat produknya dikritik konsumen.

Eleonora PEW
Selasa, 27 September 2022 | 11:35 WIB
Respons Somasi Es Teh Indonesia ke Konsumen, dr Tirta: Tambah Keruh, Harusnya Jadi Masukan
Unggahan dr Tirta - (Instagram/@dr.tirta)

SuaraJogja.id - Dokter Tirta ikut memberi komentar tentang polemik perusahaan es teh yang melayangkan somasi ke konsumen yang protes kadar gula. Ia mengatakan somasi bukan solusi, hanya menambah keruh.

"Tindakan ga bijak.Seharusnya customer yg marah marah itu di ajak diskusi, siapa tau sarannya membangun.Bad experience yg di alami customer itu kalo ga ditangani dengan baik akan berbahaya bagi value brand. somasi bukan solusi, fix tambah keruh," tulisnya dalam akun Twitter-nya, @tirta_cipeng, Minggu (25/9).

Dokter Tirta pun memberikan saran kepada usaha yang sedang mengalami krisis saat produknya dikritik konsumen.

"Kalo mau sharing dan diskusi bahaya minuman berkandungan gula tinggi gini, harusnya pihak brand tinggal menampilkan kandungan gizi nya, brapa gram kandungan gulanya. Harusnya jadi masukan lho malahan. Asli. Tinggal umpan lambung, lalu buat minuman rendah gula," jelas dr Tirta.

Baca Juga:Viral Es Teh Indonesia Somasi Pelanggan, Pria Ini Beri Saran Agar Kritik Diubah Jadi Peluang

Ia juga memberikan petunjuk ketika ada konsumen protes ke produk, perusahaan tersebut sebaiknya memberikan edukasi terkait kadar gula.

"Atau malah umpan lambung, mengedukasi mengenai kandungan gula di minumannya.Ini malah bisa jadi chance, ketika pihak pemilik menganggap sebuah bad experience menjadi kesempatan untuk RnD dan FGD," terang alumnus FKKMK UGM itu.

Menurutnya, sumpah serapah konsumen itu tidak perlu ditanggapi dengan serius. "Sumpah serapah itu tidak perlu ditanggapi serius, tinggal aja discuss santai kok. Itu customer yg mengalami bad experience.Terlepas pihak terkait tidak melakukan kekerasan," kicaunya.

Bagi dr Tirta, protes berujung pada caci maki di bidang usaha jasa pelayanan itu sudah risiko. "Jasa service itu sudah resiko akan ada masanya bad service berujung maki makian customer yg mendapat bad service.Decision maker saat crisis gini penting, sampe ada materi kuliah sendiri bahas ini.Crisis management," ungkap dia.

"Gue sih berharap banget, tim legal perusahaan terkait menarik somasi sebelum tambah keruh. Belum telat. Ajak customer diskusi, olah experiencenya.Mengambil keputusannya terlalu cepat mereka. Semoga semua kembali baik2 saja," tambahnya.

Baca Juga:Gosip Artis Hari Ini: Garasi Raffi Ahmad Disorot, Ernest Prakasa Sentil Soal Es Teh Indonesia

Sejumlah warganet pun ikut berkomentar terhadap cuitan dr Tirta.

"Ya udah telat dok mau ditarik juga pihak kostumer sudah melakukan apa yang di suruh pihak brand. Sudah terlanjur dilihat banyak publik. Kemarin mereka emang pengen somasi beberapa pihak bilang jangan main somasi tapi here we go buktinya tetep mereka lakukan," tulis seorang warganet.

"Sepakat dok, somasinya juga tidak menjawab kandungan formula gizinya berapa. Harusnya kalau mau pakai cara hukum, bisa ditambahkan poin ini dan poin mengajak untuk mediasi secara langsung," ungkap warganet lainnya.

"Iya padahal si esteh bisa keluarin produk baru tanpa gula terus bls tweet si bapak ini dengan sopan dulu, 'maaf atas ketidaknyamanannya, atas komplain bapak kami jadi terinspirasi dan buat produk barh tanpa gula, jangan lupa buat di beli yaaa.. semoga suka'," cuit warganet lain.

Kontributor: Ismoyo Sedjati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak