Berkaca dari Tragedi Kanjuruhan, Suporter DIY Jateng Serukan Mataram is Love

tragedi Kanjuruhan menggerakkan sejumlah kelompok suporter di DIY-Jateng yang selama ini berseteru untuk menyuarakan Mataram Is Love

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 04 Oktober 2022 | 14:41 WIB
Berkaca dari Tragedi Kanjuruhan, Suporter DIY Jateng Serukan Mataram is Love
Mural Mataram is Love di jokteng wetan, tepatnya di Jalan Kolonel Sugiyono, Keparakan, Mergangsan sebagai bentuk sikap merespon tragedi Kanjuruhan, Selasa (4/10/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Seperti yang ditunjukkan oleh Direktur Utama Persis Solo sekaligus putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dalam akun Twitter pribadinya. 

"Aku akhir tahun nikah sama orang DIY. Nah ini giliran kalian @persisofficial @PSIMJOGJA untuk melakukan perubahan kecil di dunia persuporteran #MataramIsLove," tulis Kaesang lewat akun Twitternya. 

Respon positif itu juga diberikan oleh CEO PSIM, Bima Sinung Widagdo. Ia menilai bahwa momentum ini dapat digunakan untuk terus membangun ikatan persaudaraan dalam sepakbola terkhusus di DIY dan Solo.

"Ini menarik sekali, saya rasa ini akan menjadi momentum bagus untuk klub dan suporter klub dengan rivalitas panas untuk melakukan konsolidasi. Di kemudian hari bisa tercipta rivalitas sehat, atraktif dan jauh dari rivalitas yang bersifat destruktif," ungkap Bima.

Baca Juga:Ada Kabar Aremania Ditangkap saat Tragedi Kanjuruhan Malang, Polri Bantah dan Bilang Begini

Pihaknya turut mengapresiasi langkah dari LIB untuk menghentikan sementara seluruh kompetisi, baik Liga 1 maupun Liga 2. Keputusan tersebut dinilai tepat mengingat untuk alasan kemanusiaan.

Ditundanya kompetisi Liga Indonesia diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh. Sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Penundaan sementara diharapkan memberi kesempatan semua pihak untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh dan bisa menerapkan langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak berulang lagi," pungkas Bima.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak