SuaraJogja.id - Pihak berwenang China memberikan kesempatan kepada warganya untuk melancong ke luar negeri, kecuali ke Taiwan.
Kebijakan terbaru sejak pandemi Covid-19 itu dikeluarkan setelah Dewan Negara China mengizinkan beberapa investor asing yang bergerak di bidang perjalanan wisata di Shanghai dan Chongqing untuk menjual paket perjalanan wisata ke luar negeri.
Kedua kota itu merupakan dua proyek percontohan untuk uji coba penanganan paket wisata ke luar negeri, demikian dilaporkan media China, Selasa (11/10/2022).
Kebijakan tersebut mulai berlaku untuk agen perjalanan wisata di Shanghai dan Chongqing pada Sabtu 8 Oktober 2022 hingga 8 April 2024.
Baca Juga:Semakin Banyak Warga Taiwan Tidak Merasa Sebagai Orang China
Proyek percontohan itu dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama China dengan beberapa negara dan wilayah lain.
Sebelum Dewan Negara (tergabung dalam kabinet China) mengeluarkan kebijakan terbaru, agen perjalanan wisata yang dimodali asing tidak diizinkan menjual paket perjalanan wisata kepada konsumennya di China ke luar negeri, termasuk ke Hong Kong, Makau, dan Taiwan.
Penutupan akses wisatawan China ke luar negeri berlangsung sejak pandemi Covid-19 mulai merebak pada awal 2020.
Penyesuaian kebijakan ini diperlukan untuk mengoptimalkan pengelolaan pasar pariwisata, kata Cheng Chaogong, peneliti senior Tongcheng Travel.
Selain itu, ujarnya, penyesuaian itu juga sangat penting bagi perkembangan pariwisata nasional dalam empat tahun ke depan karena biro perjalanan harus meningkatkan profesionalisme dan inovasi selama periode tersebut. [ANTARA]
Baca Juga:Elon Musk Usul Taiwan Jadi Bagian China, Picu Kontroversi Lagi