SuaraJogja.id - Tiga gubernur di Pulau Jawa, yakni Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa akan melakukan revitalisasi kebudayaan Jawa melalui kongres bersama. Hal ini dilakukan karena kebudayaan Jawa dinilai saat ini statis atau jalan ditempat.
"Kita dinamiskan kembali kebudayaan jawa melalui revitalisasi, reaktualisasikan kembali sehingga kebudayaan jawa menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat," ujar Kepala Dinas Kebudayaan (disbud) DIY Dian Lakshmi Pratiwi di Yogyakarta, Senin (24/10/2022).
Menurut Dian, revitalisasi kebudayaan Jawa mendesak dilakukan mengingat gempuran budaya asing yang masif masuk ke masyarakat. Sementara banyak kebudayaan Jawa yang tak berkembang.
Karenanya tiga daerah di Jawa mencoba mengidentifikasi permasalahan dalam beragam kebudayaan di Jawa. Hasil pemetaan tersebut akan didiskusikan bersama dalam konggres kebudayaan Jawa pada14-17 November 2022 mendatang.
"Masing-masing propinsi kemudian memetakan potensi budaya, termasuk obyek kebudayaan yang kemudian diidentifikasi permasalahan dari obyek-obyek kebudayaan itu," tandasnya.
Dian menambahkan melalui kongres kebudayaan yang melibatkan tiga propinsi di Jawa secara bersama-sama, maka penguatan kebudayaan bisa dilakukan. Bukan dengan cara yang konvensional, cara-cara baru dilakukan untuk membuka wawasan budaya Jawa.
Dengan demikian kecerdasan-kecerdasan kebudayaan Jawa akan muncul. Budaya asing yang masuk pun tak lagi dikhawatirkan karena akan diolah sehingga menjadi budaya baru versi Jawa.
"Budaya di masing-masing propinsi yang lemah dikuatkan melalui kecerdasan sehingga distori jiwa kebudayaan tidak terjadi," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi