6 Fakta Sejarah Tentang Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya

Berikut deretan fakta sejarah pertempuran 10 November 1945

Galih Priatmojo
Kamis, 10 November 2022 | 20:38 WIB
6 Fakta Sejarah Tentang Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya
Bungn Tomo. [Instagram]

SuaraJogja.id - 10 November 1945 menjadi tanggal yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Perang besar ini terjadi setelah dua bulan terjadi setelah Proklamasi 17 Agustus 1945.

Presiden Sukarno sampai menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 316 Tahun 1959 untuk menghormati para pahlawan yang gugur di medan pertempuran.

Berikut sederet fakta sejarah pertempuran 10 November tersebut?

1. Dipicu Tewasnya Jenderal Inggris pada tanggal 30 Oktober 1945 

Baca Juga:Kenang Hari Pahlawan, Cak Eri Ziarah ke TPU Bung Tomo hingga TMP WR Soepratman: Kami Akan Berjuang Habis-habisan

Kematian Jenderal Mallaby memiliki beberapa versi. Ada yang menyebut Mallaby tewas usai aksi tembak terhadap warga Surabaya. Ada juga versinMallaby tewas karena mobil yang ia gunakan hangus terbakar.

Sumber lain menyebut Jenderal Mallaby tewas akibat granat dari anak buahnya yang berusaha melindungiya. Akan tetapi, granat itu malah terkena mobil Mallaby. Kematian Mallaby itu memicu kemarahan dari tentara Sekutu.

2. Peperangan Melibatkan Sipil Berbagai Kalangan 

Warga terlibat langsung saat pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Salah satu tokoh besar, misalnya, KH Hasyim Asy'ari yang menggelorakan perlawanan untuk menghadapi serangan Inggris. Ia menggelorakan pemuda, pedagang, petani, santri, serta berbagai kalangan lain untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa.

3. Peperangan 10 November Dimulai Pagi Hari

Baca Juga:Bung Tomo Pembakar Semangat, Ini Daftar Tokoh Pertempuran Surabaya 10 November 1945

Inggris menggempur Kota Surabaya dari berbagai penjuru setelah memberikan ultimatum warga Surabaya untuk menyerah. Dimulai pada pukul 06.00 pagi.

Inggris mulai menghancurkan Surabaya dengan mengerahkan segenap daya dan upayanya, dari darat, laut, dan udara. Arek-arek Surabaya saat itu berperang melawan pasukan NICA dan sekutu dengan persenjataan lengkap.

4. Jumlah Korban dari Rakyat Capai Ratusan Ribu

Berdasarkan penelitian Lorenzo Yauwerissa dalam buku "65 Tahun Kepahlawanan Surabaya" yang terbit tahun 2011, perang 10 November melibatkan 20 ribu tentara Indonesia dan unsur warga sipil yang terlibat mencapai 100 ribu orang.

Ada yang menyebut korban dari pihak Indonesia sebanyak 16.000 orang. Sedangkan, jumlah korban dari pihak Inggris berkisar antara 600 hingga 2.000 orang.

5. Sosok Fenomenal Bung Tomo

Ada sosok Bung Tomo yang legendaris dalam perang 10 November. Ia dikenal karena  mengobarkan semangat para pejuang melalui  mikrofon pancaran Radio Pemberontakan milik Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI).

Bung Tomo banyak berpidato untuk menjaga moral arek-arek Suroboyo. Bung Tomo memantik keberanian para pejuang melawan tentara asing.

6. Tentara Sekutu Lebih Terlatih dan Peralatannya Canggih

Jumlah serdadu Inggris-India yang terlatih mencapai 30 ribu orang dengan persenjataan lengkap. Misalnya, Batalyon Infanteri Maratha yang terlatih perang kota. Sedangkan, Batalyon Rajputna memiliki senapan mesin yang bisa memberondong banyak pejuang.

Kontributor : Ismoyo Sedjati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini