SuaraJogja.id - Pratama Arhan membuat sebuah statement yang cukup mengundang perhatian publik pencinta sepak bola tanah air dan para netizen Indonesia.
Pemain yang saat ini berseragam Tokyo Verdy itu mengungkapkan sebuah perbandingan antara kualitas Liga Indonesia denga Liga Jepang tempat ia berkompetisi saat ini.
Menurut eks pemain PSIS Semarang itu, kualitas dan persaingan kompetisi di J-League 2 lebih bagus daripada kompetisi Liga 1 di Indonesia.
"Menurut saya J2 League di atas Indonesia, jauh lebih baik. Detail dan tertata. Apalagi J1 League, itu kualitas sangat-sangat bagus. Tempo tinggi dan permainan cepat," kata Pratama Arhan dilansir dari akun Instagram @kabar.timnas (13/11/2022).
Baca Juga:Dear Tim Liga 1, Persija Cari Lawan buat Uji Coba Akhir Pekan Ini
Pernyataan Pratama Arhan tersebut lantas mendapat respon dari kalangan penggemar sepak bola tanah air dan para netizen Indonesia. Bahkan tak jarang dari mereka yang sependapat dengan apa yang dilontarkan oleh pemain yang saat ini berusia 20 tahun itu.
"Liga Indonesia dari awal 2000an sampai skrg tidak ada perkembangan dari segi permainan. Pemain liga Indonesia masi mendepan kan permainan cepat, berlari terus tapi tidak jelas, kontrol bola masi sangat kurang. Entah efek lpagan atw apa.? Dan juga pengelolaan liga nya yg aburadul. Wkwkw...beda Sm liga tetangga," ungkap salah seorang netizen.
"Sekelas arhan yg jadi pemain timnas dan jadi pemain andalan klub lama nya ja belum bisa bersaing di J2,, tapi tetap semangat buat arhan, mudah"n 1 atau 2 tahun lagi bisa jadi andalan tim," ucap netizen yang lain.
"Bro jangankan liga 2 ...tarkam nya japan lebih berkualitas.karena penontonnya profesional dan orang yang punya kaya...di 62 kaya tapi kaya monyet....jadi sepakbola itu saling terkam seperti monyet....pas sekali," sambung netizen lainnya.
"liga kita memang tertinggal tapi federasi kita PSSI kiblat nya peraturan sepakbola dan FIFA di bawah naungan PSSI," sindir netizen satunya.
Baca Juga:Pratama Arhan Dukung Naturalisasi: Siap Bersaing dengan Rekan Satu Timnya
"Liga dagelan cuannya ngalirnya deres loh jangan salah yang penting kan cuan," sindir netizen lain.
"SDM beda cuk,di sana ada uang jalan sini ada uang masuk kantong," sindir netizen yang lain.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia