SuaraJogja.id - SMK Negeri 1 Pundong Bantul cegah perundungan antar warga sekolah melalui penyelenggaraan deklarasi sekolah aman pencegahan perundungan. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan siswa kelas X dan XI serta para guru pada Kamis (17/11/2021).
Kepala Sekolah SMKN 1 Pundong, Sutapa menyampaikan, deklarasi sekolah aman mencegah perundungan ini memiliki berbagai rangkaian kegiatan, diantaranya penandatanganan kesepakatan guru dan siswa mengantisipasi perundungan baik perundungan antar siswa dan guru dengan siswa, sera kegiatan pawai antar kelas.
"Tadi secara simbolis kami juga membakar unsur-unsur penyebab perundungan diantaranya rasa iri, dendam, temperamen, dan ringan tangan. Harapannya sifat-sifat yang ada korelasinya dengan perundungan dapat dihindari atau tidak ada di SMKN 1 Pundong," terang Sutapa, Kamis.
Ia menyebutkan, pelaksanaan deklarasi ini juga dengan mengangkat kebudayaan Jawa yang identik dengan identitas hidup rukun, penuh rasa hormat, dan saling menghargai satu sama lain. Adapun unsur-unsur identitas Jawa tersebut dilaksanakan melalui pawai antar kelas.
"Unsur-unsur tersebut menuntut warga SMKN 1 Pundong untuk hidup rukun berdampingan dan saling menghargai. Karakter Jawa itu kami laksanakan dengan karnaval, karena dengan karnaval terjadi kerukunan, kerjasama, gotong royong, saling menghormati. Harapannya dengan karnaval bisa mengikis terjadinya perundungan," katanya.
Pihaknya mengatakan, pawai ini diikuti siswa dari kelas X dan kelas XI beserta guru dan wali kelas dengan berpakaian adat Jawa, pakaian profesi, dan seragam praktek kejuruan. Dalam pelaksanaan pawai ini para siswa juga menampilkan berbagai karya hasil pembelajaran sesuai jurusan masing-masing.
"Kami juga menampilkan karya agar masyarakat biar tau alat-alat yang diciptakan siswa seperti detektor banjir, detektor tsunami, detektor tanah longsor, dan perangkap hama," pungkasnya.