Sempat Terjebak di Dalam Toilet Asrama, Begini Cerita Adik Dinar Candy yang Jadi Korban Gempa Cianjur

Adik kandung satu-satunya dari Dinar Candy itu mengaku sangat panik pada saat kejadian gempa Cianjur

Galih Priatmojo
Minggu, 27 November 2022 | 13:04 WIB
Sempat Terjebak di Dalam Toilet Asrama, Begini Cerita Adik Dinar Candy yang Jadi Korban Gempa Cianjur
Adik Dinar Candy cerita saat terjadi gempa Cianjur. [davidyandraan / TikTok]

SuaraJogja.id - Pasca-gempa Cianjur pada Senin (21/11/2022) lalu, adik penyanyi Dinar Candy, Benny Prince dikabarkan sempat hilang. Adiknya yang tengah menempuh pendidikan di pesantren itu. turut menjadi korban bencana alam yang dahsyat tersebut.

Adik kandung satu-satunya dari Dinar Candy itu mengaku sangat panik pada saat kejadian, hingga sempat terjebak di kamar mandi asrama lantai bawah tanah. Ia memilih untuk tidak menaiki tangga yang kala itu dilihatnya sudah hendak roboh.

“Soalnya itu aman, soalnya lihat itu belum roboh. Kan itu ada dindingnya, aku berusaha manjat di situ, terus lompat ke lapangan,” ungkap Benny, dikutip dari unggahan TikTok @devidyandraan, Jumat (25/11/2022).

“Di situ tuh, orang-orang pada keluar, aku tuh saking paniknya hanya bisa diam, lemes. Katika temen-temen aku udah keluar semua, aku baru bisa lari. Pas lari, lihat tangga itu kayak mau roboh, tapi temen aku tuh pada maksain lewat tangga itu,” lanjutnya.

Baca Juga:Tinjau Pengungsian, Mendag Zulhas Salurkan Langsung Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur

Nahasnya, teman-temannya yang memilih menaiki tangga tersebut ternyata terkena reruntuhannya. Sementara itu, sesemapinya Benny bersama seorang temannya yang berhasil menaiki dinding kamar mandi itu di lapangan, ia melihat semua bangunan telah roboh.

“Pas udah di lapangan, udah lihat bangunan tuh pada roboh semua, asrama udah roboh, sekolah juga udah pada roboh. Pas lihat masjid itu toa-toanya udah ke bawah semua, hancur, ambruk,” ujarnya.

Meski begitu, dirinya saat itu teringat dengan ayah dan kakak perempuannya. Ia justru mengkhawatirkan kondisi keluarganya di kala dirinya sendiri berjuang untuk menyelamatkan diri.

“Sedih banget, terus inget ke bapak sama teteh, kan takut juga kayak gimana-gimana. Terus ustaz-nya tuh nangis-nangis sambil teriak suruh keluar ke lapangan,” lannjutnya.

“Banyak yang terluka, udah ada yang digendong, udah di lapangan itu semua pada nangis terus baca Asmaul Husna gitu, sholawatan, terus ada (gempa) lagi, terus disuruh ke kebun,” ujarnya.

Baca Juga:Geger Pencabutan Stiker Gereja di Tenda Korban Gempa Cianjur, Polisi: Yang Intoleran Oknum Ormas, Bukan Warga

Ketika gempa telah reda, Benny berfikiran untuk kabur dari penjagaan orang-orang asrama untuk menyelamatkan diri ke tempat bibinya di daerah yang sama. Namun, ia mengurungkan niatnya lantaran tak ingin banyak orang yang khawatir mencarinya.

“Pas reda itu dipindahin, dikasih minum gitu, di situ nunggu. Aku sempat pingin kabur, soalnya udah nggak tahan pengen selamet lah, udah takut banget di situ. Tapi nggak jadi, soalnya takut juga bapak ke pondok, gitu,” pungkasnya.

Kontributor suarajogja: Dinna Lailiyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak