Ia mengungkap, diduga kesurupan dialami siswanya karena ada sejumlah anak yang tidak sengaja menendang sesaji, kala berwisata di Tanah Lot.
"Anak-anak itu kan sebenarnya sudah saya wanti-wanti dari awal. Anak-anak tanpa sengaja menendang sesaji itu. Di Tanah Lot," kata dia.
"Anaknya yang tanpa sengaja [menendang sesaji] itu ya cerita," tuturnya.
Anak-anak yang kesurupan di toko oleh-oleh, telah dibantu penanganan oleh tokoh dari setempat.
Saat ini, siswa yang kesurupan telah terkendali dan didampingi, walaupun kondisi tubuh mereka masih lemas.
Rombongan kemudian melanjutkan agenda, menuju toko oleh-oleh yang berbeda.
Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ery Widaryana mengungkap, kesurupan yang dialami oleh siswa dari Kabupaten Sleman telah terkondisi, setelah mendapat bantuan dari warga setempat.
"Alhamdulillah semuanya sudah kondusif," kata dia.
Ery menyebut, bukan hanya siswa SMP N 2 Ngemplak yang kesurupan. Melainkan beberapa siswa dari SMP N 1 Cangkringan, juga mengalami hal yang sama.
Dan setelah semua berjalan kondusif, rombongan study tour SMP N 1 Cangkringan sudah perjalanan pulang ke Jogja. Karena jadwal mereka yang memang sudah selesai.
Sementara itu rombongan SMP N 2 Ngemplak, masih berada di Bali untuk melanjutkan agenda.