SuaraJogja.id - Koordinator Divisi Pengaduan Masyarakat dan Monitoring Peradilan Jogja Corruption Watch (JCW), Baharuddin Kamba meminta Mahkamah Agung (MA) mencermati para hakim yang bertugas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Hal itu menyusul hasil pantauan vonis perkara korupsi di PN Yogyakarta yang didominasi oleh putusan ringan saja.
Berdasarkan pemantauan, rata-rata vonis kasus korupsi di Pengadilan Tipikor Yogyakarta sepanjang tahun 2022 berkisar hukum penjara selama 1 tahun hingga 16 tahun.
"Dengan hasil pemantauan vonis perkara korupsi di Pengadilan Tipikor Yogyakarta ini, JCW meminta Mahkamah Agung untuk tegas dan mengevaluasi hakimnya khususnya di Pengadilan Tipikor," kata Kamba kepada awak media, Senin (2/1/2023).
Menurut Kamba, MA harus mencermati vonis ringan kepada para terdakwa korupsi tersebut. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mengindentifikasi hakim-hakim yang kerap menjatuhkan vonis ringan bahkan vonis bebas.
MA perlu menindaktegas jika memang ditemukan adanya kekeliruan dalam proses persidangan itu. Ia meminta MA perly terus mengevaluasi secara tuntas kinerja hakim-hakim tersebut.
"Tentunya dengan tolak ukur yang obyektif bukan berdasar pada like and dislike (suka dan tidak suka)," ungkapnya.
Kamba memastikan, JCW berkomitmen terus mengawal sidang kasus korupsi di Pengadilan Tipikor Yogyakarta hingga vonis majelis hakim dijatuhkan. Dari catatan JCW setidaknya sudah terdapat 16 vonis perkara korupsi di Pengadilan Tipikor Yogyakarta sepanjang tahun 2022 kemarin.
Dalam kesempatan ini JCW turut mengingatkan kepada Polda DIY khususnya Ditreskrimsus yang masih punya pekerjaan rumah. Terkait untuk segera menuntaskan perkara dugaan korupsi RSUD Wonosari dengan tersangka inisial AS.
Berikut ini daftar vonis perkara korupsi sepanjang tahun 2022 di Pengadilan Tipikor Yogyakarta berdasarkan pemantauan dari JCW:
Baca Juga:Tajir Melintir Punya 39 Properti, Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi Kini 'Bebas' Hukuman Bayar 17 M
1. Terdakwa Edy Susanto alias Edy Komaba divonis penjara selama 8 tahun dan denda Rp400 juta subsider 5 bulan kurungan. Terdakwa Edy juga dihukum membayar uang pengganti sebesar Rp4,8 miliar, subsider 4 tahun penjara;