Bencana Alam di Bantul Meningkat Tajam Sepanjang 2022, Mayoritas Dampak Hidrometeorologi

Pada 2022 terdapat satu kejadian angin puting beliung di wilayah Kecamatan Imogiri yang berdampak pada 142 titik.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 08 Januari 2023 | 21:01 WIB
Bencana Alam di Bantul Meningkat Tajam Sepanjang 2022, Mayoritas Dampak Hidrometeorologi
Ilustrasi Tim SAR gabungan melakukan pencarian tanah longsor. [Kontributor / Julianto]

SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, mencatat kejadian kebencanaan di daeran ini sepanjang tahun 2022 naik sebanyak 175 kejadian dibanding tahun 2021.

Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Bantul Aka Luk Luk Firmansyah  menjelaskan, total kejadian kebencanaan di Bantul tahun 2022 sebanyak 548 kejadian.

"Jumlah itu meningkat apabila dibandingkan dengan tahun 2021 yakni sebanyak 373 kejadian," kata dia dilansir dari ANTARA, Minggu (8/1/2023).

Dia menyebutkan, salah satu kejadian kebencanaan yang naik adalah kejadian gerakan tanah dampak bencana hidrometeorologi, sebanyak 176 kejadian, naik 73 kejadian dibanding sepanjang 2021 yang sebanyak 103 kejadian gerakan tanah.

Baca Juga:Tekan Gangguan Kamtibmas, Polres Bantul Intensifkan Patroli

"Kalau yang dampak hidrometeorologi karena faktor iklim dan cuaca juga mempengaruhi," paparnya.

Kemudian kejadian kebakaran di Bantul sepanjang 2022 tercatat sebanyak 134 kejadian, mengalami kenaikan dibanding dengan tahun 2021 yang sebanyak 122 kejadian kebakaran.

"Kalau yang kejadian kebakaran, karena korsleting listrik dan kelalaian menjadi faktor penyebabnya," ujar dia.

Meski demikian, BPBD Bantul mencatat terjadi penurunan kejadian angin kencang, yaitu pada 2022 sebanyak 12 kejadian dengan 311 dampak, sementara pada 2021 sebanyak 18 kejadian dengan 403 dampak.

Akan tetapi, pada 2022 terdapat satu kejadian angin puting beliung di wilayah Kecamatan Imogiri yang berdampak pada 142 titik.

Baca Juga:Tanggul Irigasi Jebol, 26 Rumah di Jaraksari Wonosobo Kebanjiran

Selanjutnya untuk kejadian banjir pada 2022, BPBD Bantul mencatat ada lima kejadian dengan 20 dampak, mengalami penurunan dari sisi dampak dibanding dengan 2021 yang sebanyak lima kejadian dengan 54 dampak.

Menurut dia, akibat kejadian di Bantul selama 2022, total estimasi kerusakan ditaksir sebesar Rp23,76 miliar, meningkat apabila dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebesar Rp15,24 miliar.

Estimasi kerusakan tertinggi akibat kejadian kebakaran sebesar Rp21,5 miliar, disusul gerakan tanah dengan estimasi sebesar Rp1,1 miliar, akibat angin kencang sebesar Rp673,2 juta, dan akibat angin puting beliung sebesar Rp49 juta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini