Jelang Hari Raya Imlek 2023, Produksi hingga Pentas Barongsai Laris Manis

Selain produksi barongsai, Pak Pong pun ikut terlibat dalam pementasan barongsai terlebih saat perayaan Imlek.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 17 Januari 2023 | 16:25 WIB
Jelang Hari Raya Imlek 2023, Produksi hingga Pentas Barongsai Laris Manis
Slamet Hadi Prayitno (75) yang menunjukkan barongsai hasil produksinya, Selasa (17/1/2023). [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Hari Raya Imlek 2023 hanya tinggal menghitung hari. Kondisi pandemi Covid-19 yang kian mereda hingga pencabutan kebijakan PPKM oleh pemerintah membuat perayaan Imlek dapat berlangsung meriah kembali.

Hal ini berdampak positif bagi rumah produksi barongsai di daerah Pajeksan, Sosromenduran, Gedongtengen, Kota Yogyakarta. Adalah Slamet Hadi Prayitno (75) yang sudah disibukkan melayani pesanan barongan China itu.

"Pembuatan barongsai naik, daripada pandemi kemarin. Ini barusan sudah ada yang laku lagi. Banyak pesenan juga dari luar. Enggak mesti berapa tapi yang jelas daripada kemarin pandemi jauh, lumayan lah," kata pria yang akrab disapa Pak Pong tersebut, Selasa (17/1/2023).

Pak Pong sendiri sudah menekuni produksi barongsai sejak tahun 1995 silam. Berawal dari kesenangannya melihat pertunjukan barongsai saat itu.

Baca Juga:Agar Imlek Lebih Seru, Pastikan Ada 3 Hal Ini di Rumah: Kumpul Keluarga Jadi Lebih Asik!

Hingga muncul kemudian tertarik untuk belajar lalu sampai sekarang justru turut melestarikan budaya Tionghoa tersebut. Terlebih lagi kawasan Pajeksan sendiri, kata Pak Pong, berdekatan dengan beberapa kampung pecinan atau kampung China.

"Jadi ikut melestarikan budaya Tionghoa. Di samping itu daerah sini kan dulu deket kampung pecinan, daerah Ketandan sama Ngupasan kan itu kompleks pecinan," ucapnya.

Produksi barongsai Pak Pong pun meliputi berbagai macam ukuran. Dari mulai ukuran kecil untuk dimainkan oleh anak-anak hingga dewasa. Bahannya pun memanfaatkan daur ulang saja berupa kertas dan lem yang dibuat sendiri.

Barongsai buatan Slamet Hadi Prayitno atau Pak Pong di Yogyakarta, Selasa (17/1/2023). [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]
Barongsai buatan Slamet Hadi Prayitno atau Pak Pong di Yogyakarta, Selasa (17/1/2023). [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]

"Kalau nyetak sehari bisa kadang 24 (buah), itu baru nyetak dulu belum finishing. Kalau untuk yang rotan itu hujan panas bisa jadi. Ada yang kecil hingga besar untuk dewasa," terangnya.

Proses pembuatan sendiri tergantung ukuran barongsai. Untuk ukuran dewasa bisa memakan waktu dua-tiga mingguan.

Baca Juga:25 Ucapan Hari Raya Imlek 2023 untuk WhatsApp

Harganya pun bervariasi tergantung ukuran barongsai itu sendiri, mulai dari paling murah dibanderol Rp15 ribu hingga yang paling mahal Rp6 juta.

Tak hanya dipesan dari dalam Kota Yogyakarta saja. Disampaikan Pak Pong, pesanan barongsai juga banyak berdatangan dari luar kota. Ada dari Papua, Medan, Ponorgo.

"Bikin yang gede itu proses dua-tiga mingguan komplit satu paket semua. Enggak ada ritual khusus. Bahan mudah semua sih, kertas asal kertas juga mau," tuturnya.

Selain produksi barongsai, Pak Pong pun ikut terlibat dalam pementasan barongsai terlebih saat perayaan Imlek. Pria asli Wonosari, Gunungkidul itu mengaku saat ini pihaknya sudah menerima banjir pesanan untuk pentas.

"Ada peningkatan (pentas) jauh daripada kemarin pandemi. Ini aja sudah ada berapa sampai ditolak, soalnya kan kalau Imlek itu mintanya sama jamnya, jam makan malam," ungkapnya.

"Saya juga masih ikut (pentas barongsai) kalau sekarang misal ada kekurangan tenaga pemain-pemain barongsai mesti ikut ngurusin itu," imbuhnya.

Bahkan di kampungnya juga tersedia sanggar bagi warga yang akan terlibat pementasan barongsai. Setidaknya ada 60an orang yang tergabung dalam sanggar tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak