Getaran Gempa Pacitan Terekam Seismograf, BPPTKG Pastikan Tak Pengaruhi Aktivitas Gunung Merapi

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,8.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 08 Juni 2023 | 10:45 WIB
Getaran Gempa Pacitan Terekam Seismograf, BPPTKG Pastikan Tak Pengaruhi Aktivitas Gunung Merapi
Ilustrasi Gempa Megathrust (unsplash)

SuaraJogja.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6.0 yang mengguncang Pacitan, Jawa Timur, Kamis (8/6/2023) dini hari sempat terekam di jaringan seismik Gunung Merapi.

Kendati demikian, BPPTKG memastikan bahwa gempa tersebut tidak memengaruhi aktivitas pada gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu.

"Terbaca di seismograf, tapi enggak mempengaruhi aktivitas Merapi sampai saat ini," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dikonfirmasi, Kamis.

Terpisah, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mengungkapkan hingga pagi ini belum mendapat informasi terkait dampak kerusakan di wilayahnya. Walaupun memang getaran gempa tersebut sempat terasa hingga ke DIY.

Baca Juga:Gempa Bumi Magnitudo 6.0 Guncang Kabupaten Pacitan: Tidak Berpotensi Tsunami

"Hingga pagi hari ini belum ada informasi dampak gempa bumi tadi malam di wilayah DIY," ujar Pusdalops BPBD DIY dalam keterangan tertulisnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memastikan gempa bumi tektonik magnitudo 6,0 di Selatan Jawa, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak berpotensi tsunami serta mengimbau warga tenang dan menghindari bangunan retak.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo M5,8.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,15° LS, 110,64° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 128 Km arah Selatan Gunungkudul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 46 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Baca Juga:Kaesang Pangarep Disebut Bakal Maju Pilkada Sleman, Begini Respon PDI Perjuangan DIY

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan, sebelum Anda kembali ke dalam rumah," tulis Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si., melalui keterangan resmi tertulis diterima di Jakarta, Kamis dini hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini