Gempa Bumi Bantul Bermagnitudo 6,4 Sultan Sengaja Tak Buat Status Darurat Bencana, Ini Alasannya

Penanganan sudah dilakukan oleh OPD setempat.

Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 01 Juli 2023 | 20:00 WIB
Gempa Bumi Bantul Bermagnitudo 6,4 Sultan Sengaja Tak Buat Status Darurat Bencana, Ini Alasannya
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X didampingi Bupati Gunungkidul Sunaryanta meninjau Taman Budaya Gunungkidul (TBG), Sabtu (1/7/2023). [Kontributor Suarajogja.id/ Julianto]

SuaraJogja.id - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan tidak perlu status darurat bencana. Karena kerusakan yang terjadi tidak cukup parah dan juga karena tidak seperti tahun 2006 yang lalu

"Digeguyu nek ditetapkan status darurat. Wong gendeng mlotrok kok darurat [Ditertawakan kalau ditetapkan status darurat. Genteng jatuh saja kok darurat]," tuturnya usai meninjau Taman Budaya Gunungkidul, Sabtu (1/7/2023).

Menurut Sultan proses rehabilitas atau perbaikan bangunan milik warga dan gedung pemerintah sudah mulai dilakukan. Karena kerusakan hanya ringan yaitu genteng melorot sehingga bisa dilakukan sendiri.

"Saya kira genteng dan sebagainya sudah dikerjakan ya sudah jadi saya tidak perlu melihat," terangnya.

Baca Juga:Gempa Bumi Rusak Bangungan Taman Budaya Gunungkidul, Sri Sultan Minta Steril Tak Digunakan Dulu

Sultan mengakui penanganan ratusan rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi dengan Magnitudo 6,4 yang berpusat di Bantul, akan menggunakan dana darurat yang dimiliki oleh masing-masing kabupaten/kota.

Untuk rumah yang rusak, Sultan menegaskan saat ini sudah ada upaya untuk melakukan asesmen termasuk rehabilitasinya. Kendati demikian, pihaknya masih menunggu assesment menyeluruh dilakukan sehingga diketahui tingkat kerusakannya sejauh mana.

"Untuk dana darurat bencana semua kabupaten kota sudah memiliki. Jika nanti kurang malah provinsi dapat menambahnya," ungkap dia.

Sultan mengungkapkan kerusakan terjadi di semua kabupaten dan kota di DIY namun dengan kondisi rusak sedang dan ringan. Namun ada juga yang menjadi ranah Pemprov yakni kerusakan yang ada di SMA 7 Yogyakarta di mana salah satu bagian bangunannya miring.

Sementara untuk rumah warga yang rusak cukup parah di Semanu, Sultan menandaskan sudah ada assesment untuk rumah warga rusak yang parah. Tak hanya material karena aspek sosial juga sudah dilakukan oleh Dinas Sosial setempat.

Baca Juga:Kecamatan Sanden Paling Dekat dengan Pusat Gempa, 14 Titik Dilaporkan Alami Banyak Kerusakan

"Saat ini sudah ada assessment ke sana karena aspek sosial sudah ditangani Dinas Sosial juga ada karena sudah terjun ke sana semua sama temen-temen belum Gunungkidul kan sudah kita mulai," tambahnya.

Sultan berharap agar identifikasinya cepat diselesaikan sehingga kalau memang perlu rehabilitas maka harus cepat dilakukan.

Namun Sultan menegaskan bencana gempa bumi kali ini tidak seperti 2006 yang lalu, di mana banyak rumah luluh lantak dan tidak bisa ditempati.

"Mungkin masyarakat bergotong-royong untuk memperbaikinya," ungkap dia.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini