Antraks Jangkiti 87 Warga Gunungkidul dan Satu Orang Meninggal, Pemda DIY Minta Status KLB Diberlakukan

sebelumnya puluhan orang di Gunungkidul terpapar antraks sementara satu orang dilaporkan meninggal

Galih Priatmojo
Kamis, 06 Juli 2023 | 18:51 WIB
Antraks Jangkiti 87 Warga Gunungkidul dan Satu Orang Meninggal, Pemda DIY Minta Status KLB Diberlakukan
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie menyampaikan tentang antraks di Yogyakarta, Kamis (06/07/2023).

SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (dinkes) DIY merekomendasikan Pemkab Gunungkidul menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) antraks. Sebab 87 warga di Dusun Jati, Semanu sudah dipastikan sero positif antraks di kabupaten tersebut.

"Harusnya sudah saatnya KLB, tinggal pemkab berani menetapkan atau tidak," ujar Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie di Yogyakarta, Kamis (06/07/2023).

Menurut Pembajun, status KLB mestinya sudah ditetapkan Gunung Kidul bila merunut pada Permenkes RI 1501 tahun 2010 Permenkes No. 1501 Tahun 2010 Tentang Jenis Penyakit Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya. Sebab kasus antraks di Gunungkidul sudah memenuhi KLB.

Status KLB diberlakukan bila muncul penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak terjadi pada suatu daerah. Selain itu terjadi peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama kurun waktu dalam jam, hari atau minggu berturutturut menurut jenis penyakitnya.

Baca Juga:Puluhan Warga di Gunungkidul Terjangkit, Kenali Gejala Antraks dan Pengobatannya

Status KLB, lanjut Pembajun juga bisa diberlakukan bila angka kesakitan sudah dua kali lipat. Angka kematian pun meningkat 20 persen atau lebih. Begitu pula angka proporsi yang naik dua kali lipat.

"Kalau di gunungkidul, kasus antraks sudah terjadi sejak 2019 lalu dan berulang sampai empat tahun terakhir," ujarnya.

Pembajun menambahkan, Pemda DIY tidak bisa menetapkan status KLB. Sebab kewenangan penetapan status berada di Pemkab Gunung Kidul.

Karenanya diharapkan Pemkab Gunungkidul bisa segera menetapkan status KLB antraks. Apalagi jumlah warga yang terpapar bakteri Bacillus anthracis sudah mencapai 87 orang. Tiga orang pun meninggal dunia, satu diantaranya dipastikan tewas akibat terjangkit antraks.

Bahkan satu orang diantaranya dipastikan meninggal dunia akibat terjangkit antraks. Laki-laki 73 tahun yang meninggal karena melakukan penyembelihan dan mengkonsumsi hewan ternak sapi yang terpapar antraks.

Baca Juga:6 Fakta Warga Gunungkidul Terjangkit Antraks Usai Konsumsi Daging Ternak

"Sedangkan dua orang diantaranya meninggal bukan karena antraks, meski gejalanya sama dengan antraks seperti panas, demam dan pusing tapi bukan antraks," jelasnya.

Pembajun menambahkan, 87 warga yang dipastikan sero positif antraks masih harus menjalani tes lebih lanjut. Dengan demikian bisa dipastikan mereka terindikasi antraks atau tidak.

"87 warga itu sebelumnya dari 125 orang yang dilakukan tes sampel antraks," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak